Apa Itu TOD dan Bagaimana Pengaruhnya pada Transportasi?

Apa itu TOD? Mungkin Anda pernah mendengar istilah tersebut, tapi belum benar-benar tahu apa artinya. NORAD, North American Aerospace Defense Command, memberikan definisi yang cukup jelas tentang TOD, yakni Transit-Oriented Development (TOD) yang merujuk pada sebuah sistem perencanaan kota yang mengedepankan pengembangan kawasan hunian yang berada dekat dengan fasilitas transportasi umum.

Perencanaan TOD bertujuan untuk menciptakan kota yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Konsep pengembangan hunian yang berpusat pada fasilitas transportasi umum, seperti kereta api, bus, maupun stasiun mendorong penggunaan transportasi umum. Selain itu, TOD juga dapat memperbaiki aksesibilitas kota yang lebih baik dan mengurangi penggunaan mobil pribadi yang dapat menimbulkan polusi.

Di Indonesia, TOD juga mulai diperkenalkan sebagai solusi bagi permasalahan kemacetan di kota-kota besar. Jakarta, sebagai salah satu metropolitan terpadat di Indonesia, sudah mulai mendukung pengembangan TOD dengan pembangunan MRT dan LRT. Namun, apakah TOD bisa menjadi solusi terbaik bagi permasalahan transportasi di Indonesia dan bagaimana implementasinya di kota-kota lain? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai TOD dalam artikel ini.

Pengertian TOD

TOD (Transit Oriented Development) adalah suatu konsep pengembangan kota yang menempatkan stasiun transportasi publik sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial. Konsep ini bertujuan untuk meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatkan penggunaan transportasi publik sehingga dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara.

TOD memanfaatkan keberadaan stasiun sebagai pusat kegiatan kota. Dalam konsep ini, area di sekitar stasiun dikembangkan menjadi suatu lingkungan yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna transportasi publik. Kegiatan kota seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat tinggal, dan kegiatan publik lainnya ditempatkan secara terintegrasi dalam satu area sehingga memudahkan akses berbagai kegiatan.

Konsep TOD menjadi penting karena saat ini keberadaan kendaraan bermotor semakin meningkat, sehingga meningkatkan kemacetan dan polusi udara. Dalam konsep TOD, kegiatan kota ditempatkan di sekitar stasiun transportasi publik sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan meningkatkan penggunaan transportasi publik yang lebih ramah lingkungan.

Keuntungan Investasi pada TOD

Pernahkah Anda mendengar tentang TOD? Transit-Oriented Development atau TOD adalah cara pengembangan perkotaan yang terintegrasi dengan sistem transportasi publik. TOD ini dirancang untuk memudahkan mobilitas penduduk yang bepergian menggunakan kendaraan umum, seperti bus, kereta api, atau MRT.

  • TOD meningkatkan nilai properti
  • TOD mengurangi biaya transportasi
  • TOD memperbaiki kualitas lingkungan hidup

Keuntungan investasi pada TOD bisa membuat Anda mempertimbangkan untuk berinvestasi pada properti di daerah TOD. Berikut adalah beberapa keuntungan investasi pada TOD:

Pertama, nilai properti di daerah TOD cenderung meningkat. Dalam jangka panjang, karena aksesibilitas publik yang lebih baik, properti tersebut menjadi lebih menarik bagi para pembeli dan penyewa. Selain itu, dengan adanya fasilitas transportasi publik yang dekat, properti tersebut menjadi lebih mudah untuk dijangkau dan meningkatkan daya tarik sebagai alternatif rumah atau hunian dibandingkan daerah yang jauh dari tempat wisata atau pusat perkantoran.

Keuntungan kedua adalah mengurangi biaya transportasi bagi penghuni rumah. Dengan transportasi publik yang mudah dijangkau, penghuni rumah tidak perlu menggunakan mobil dan biaya transportasi pun menjadi lebih murah. Hal ini tentu saja menjadi nilai tambah bagi penghuni rumah dan membuat properti di daerah TOD semakin menarik.

Keuntungan ketiga dari investasi pada TOD adalah memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Di daerah TOD, para pengguna transportasi publik cenderung akan lebih memilih untuk berjalan kaki atau bersepeda, mengurangi polusi udara dan kepadatan lalu lintas. Selain itu, investasi pada TOD seringkali dikaitkan dengan pembangunan gedung bertingkat yang energi-efisien dan ramah lingkungan, sehingga dapat memperbaiki kualitas udara dan lingkungan di sekitarnya.

No. Keuntungan
1 Nilai properti yang meningkat
2 Biaya transportasi yang lebih murah
3 Perbaikan kualitas lingkungan hidup

Dengan keuntungan-keuntungan di atas, tidak heran jika investasi pada TOD semakin diminati oleh para investor properti. Jadi, jika Anda berpikir untuk berinvestasi pada properti, pertimbangkanlah keuntungan investasi pada TOD.

Strategi Pengembangan TOD

Transit Oriented Development (TOD) menjadi salah satu solusi transportasi masa depan, di mana konsep pembangunan fasilitas transportasi seperti kereta api, bus, atau trem diintegrasikan dengan perumahan, komersial, dan tempat kerja menjadi satu kesatuan yang saling mendukung. Untuk dapat mengoptimalkan pengembangan TOD, strategi pengembangan yang tepat perlu diterapkan.

  • Pelaksanaan studi kelayakan pasar
    Sebelum memulai pengembangan TOD, penting untuk melakukan studi kelayakan pasar terlebih dahulu. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi pasar sasaran, kebutuhan pengguna transportasi, dan kebutuhan infrastruktur yang diperlukan. Dengan adanya studi kelayakan pasar, pengembangan TOD dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang spesifik.
  • Pembuatan rencana pengembangan yang holistik
    Agar pengembangan TOD dapat berjalan dengan lancar, penting untuk membuat rencana pengembangan yang terintegrasi. Hal ini meliputi perencanaan transit, pengembangan pedesaan, dan integrasi antarmoda transportasi. Dengan adanya rencana pengembangan yang holistik, maka pengembangan TOD dapat berjalan secara sinergis.
  • Pengembangan kemitraan
    Untuk meminimalkan biaya pengembangan TOD, perlu dilakukan kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat setempat. Dengan adanya kemitraan, maka biaya pengembangan TOD dapat ditekan dan masyarakat setempat dapat merasakan manfaat langsung dari pengembangan TOD tersebut.

Rencana Pengembangan TOD

Sebelum mengembangkan TOD, penting untuk membuat rencana pengembangan yang matang. Rencana pengembangan TOD harus berisi antara lain:

  • Di mana area yang akan dikembangkan
  • Jumlah unit perumahan, fasilitas umum, dan komersial yang akan dikembangkan
  • Rancangan Integrasi antarmoda transportasi
  • Spesifikasi teknis infrastruktur transportasi dan fasilitas tempat tinggal

Dengan adanya rencana pengembangan TOD yang matang, diharapkan pengembangan TOD dapat berjalan lancar dan optimal.

Kriteria Seleksi Lokasi Pengembangan TOD

Untuk menentukan lokasi pengembangan TOD, penting untuk mempertimbangkan kriteria seleksi lokasi berikut:

  • Dekat dengan stasiun kereta api atau pusat transportasi umum lainnya
  • Memiliki lahan yang luas dan memadai untuk mengembangkan perumahan dan fasilitas umum
  • Dekat dengan pusat keramaian, pusat perbelanjaan, dan perkantoran
  • Tidak mengganggu kawasan permukiman yang telah ada sebelumnya
  • Tidak mengganggu kawasan konservasi lingkungan dan memiliki lingkungan yang bersih dan sehat

Memilih lokasi pengembangan TOD yang sesuai dengan kriteria seleksi dapat memastikan kesuksesan pengembangan TOD kedepannya.

Kriteria Seleksi Lokasi Pengembangan TOD Penjelasan
Dekat dengan stasiun kereta api atau pusat transportasi umum lainnya Pilihan lokasi pengembangan TOD harus dekat dengan stasiun kereta api atau pusat transportasi umum lainnya agar memudahkan akses ke pengembangan TOD tersebut.
Memiliki lahan yang luas dan memadai untuk mengembangkan perumahan dan fasilitas umum Lokasi yang dipilih harus memenuhi kebutuhan luas lahan agar dapat digunakan untuk mengembangkan perumahan, fasilitas umum, dan transportasi.
Dekat dengan pusat keramaian, pusat perbelanjaan, dan perkantoran Lokasi yang dipilih harus dekat dengan pusat keramaian, pusat perbelanjaan, dan perkantoran agar lebih mudah untuk diakses dan dikunjungi oleh orang-orang.
Tidak mengganggu kawasan permukiman yang telah ada sebelumnya Pada pemilihan lokasi pengembangan TOD, harus memperhatikan agar tidak mengganggu kawasan permukiman yang telah ada sebelumnya dan tidak memerlukan pembebasan lahan secara paksa.
Tidak mengganggu kawasan konservasi lingkungan dan memiliki lingkungan yang bersih dan sehat Lokasi yang dipilih tidak boleh merusak kawasan konservasi lingkungan dan harus memiliki lingkungan yang bersih dan sehat untuk mencegah dampak negatif pada lingkungan sekitar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan TOD

TOD atau Transit-Oriented Development merupakan sebuah konsep pengembangan kota yang berfokus pada penggunaan transportasi umum. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan suatu kawasan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan lahan, serta dapat memberi dampak positif pada kesejahteraan dan mobilitas masyarakat.

Keberhasilan dari penerapan konsep TOD dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Aksebilitas Transportasi
    Konsep TOD bergantung pada aksesibilitas yang baik terhadap transportasi umum. Transportasi umum yang terintegrasi dengan baik dan memiliki pelayanan yang cepat, terpercaya, dan nyaman dianggap menjadi faktor penting dalam keberhasilan konsep TOD. Dengan aksesibilitas yang baik, masyarakat dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan serta memberikan akses yang lebih mudah ke berbagai tempat di dalam kota.
  • Kepemilikan Kendaraan
    Kepemilikan kendaraan bermotor yang berlebihan dapat menjadi penghambat dalam penerapan konsep TOD. Dengan minimnya kebutuhan akan penggunaan kendaraan pribadi, masyarakat akan cenderung lebih memilih transportasi umum sebagai pilihan mereka. Namun, jika kepemilikan kendaraan bermotor masih dominan, maka keinginan untuk menggunakan transportasi umum akan semakin kecil.
  • Tata Kelola Wilayah
    Tata kelola wilayah yang baik akan membantu dalam penerapan konsep TOD. Hal ini dapat terlihat dari pengaturan tata ruang yang baik, perencanaan pembangunan yang terintegrasi, serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung seperti trotoar, tempat parkir sepeda, dan pusat transportasi umum yang terintegrasi.

Faktor Pendukung Keberhasilan TOD

Terdapat beberapa faktor pendukung keberhasilan konsep TOD, di antaranya:

  • Partisipasi Masyarakat
    Partisipasi masyarakat dalam pengembangan konsep TOD sangat diperlukan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima bersama. Dengan partisipasi masyarakat, konsep TOD dapat lebih maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak yang lebih baik pada kesejahteraan masyarakat.
  • Kerja Sama Antar Instansi
    Kerja sama antar instansi terkait dalam penerapan konsep TOD sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan kota yang ideal. Instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan transportasi umum yang terintegrasi, tata kelola wilayah yang baik, serta penggunaan lahan yang efisien dan berkelanjutan.
  • Inovasi Teknologi dan Bahan Bangunan
    Inovasi teknologi dan bahan bangunan dapat menjadi faktor pendukung terciptanya lingkungan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan teknologi canggih seperti transportasi umum berbasis listrik, serta bahan bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan dapat membantu menciptakan lingkungan kota yang lebih baik.

TOD di Beberapa Negara

TOD telah diterapkan di beberapa negara di seluruh dunia, dan setiap negara memiliki keunikan tersendiri dalam pengembangan konsep TOD. Berikut adalah contoh variasi pengembangan TOD di beberapa negara:

Negara TOD di Negara Tersebut
Jepang Jepang memiliki sistem transportasi umum terintegrasi yang sangat canggih, seperti kereta bawah tanah, kereta peluru, serta bus yang memungkinkan mobilitas yang cepat dan terjangkau. Jepang juga dikenal dengan adanya TOD yang terintegrasi dengan stasiun kereta, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengakses transportasi umum.
Korea Selatan Korea Selatan berhasil mengimplementasikan TOD dengan baik di pusat kota Seoul. Masyarakat Seoul dapat menikmati aksesibilitas yang baik terhadap transportasi umum, seperti subway, bus, dan taksi. Penggunaan teknologi canggih dalam transportasi umum, seperti subway tanpa masinis semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses transportasi umum di Seoul.
Amerika Serikat Salah satu contoh keberhasilan konsep TOD di Amerika Serikat adalah di kota Portland. Pemerintah Portland mengalokasikan sumber daya untuk membangun transportasi umum yang terintegrasi dengan baik, seperti tram, bus, dan kereta api. Infrastruktur yang baik tersebut menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi kemacetan lalu lintas yang terjadi di kota Portland.

Contoh Pembangunan TOD di Indonesia dan Luar Negeri

TOD atau Transit Oriented Development merupakan suatu konsep pembangunan kota yang memadukan antara pengembangan properti dengan transportasi publik di satu tempat. Ide dari konsep ini adalah mempermudah mobilitas penduduk kota serta meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi yang dapat menimbulkan kemacetan. Beberapa contoh pembangunan TOD di Indonesia dan luar negeri akan dijelaskan lebih lanjut pada sub-topik berikut.

  • Contoh TOD di Indonesia
  • Di Indonesia, pembangunan TOD mulai dilirik oleh beberapa pengembang properti. Berikut beberapa contoh:

  • – Manggarai Station City, Jakarta
  • Merupakan pembangunan TOD yang terintegrasi dengan Stasiun Manggarai di Jakarta. Berlokasi tepat di samping stasiun, development ini terdiri dari hotel, apartemen, mal dan beberapa gedung perkantoran.

  • – Aeropolis, Tangerang
  • Aeropolis merupakan pengembangan properti yang terintegrasi dengan Bandara Soekarno Hatta. Pengembangannya akan dilakukan dalam beberapa tahap. Development ini direncanakan akan terdiri dari hunian, kawasan industri, jasa dan perdagangan serta fasilitas pendukung bandara.

  • Contoh TOD di Luar Negeri
  • TOD telah diterapkan oleh beberapa negara di dunia. Berikut beberapa contoh:

  • – Tokyo Station City, Jepang
  • Tokyo Station City adalah development TOD yang terintegrasi dengan Tokyu Plaza Ginza, sebuah mall di pusat kota Tokyo. Selain mal, development ini juga menyediakan hotel, biro perjalanan dan ruang komersial.

  • – Transit City, Kanada
  • Transit City dibangun di Vaughan, Ontario bagian utara Toronto. Menawarkan beragam jenis hunian yang terhubung dengan subway regional, development ini diharapkan dapat mempermudah mobilitas penduduk Toronto yang bermukim di luar pusat kota.

Keuntungan Pembangunan TOD

TOD bukan hanya mempermudah mobilitas penduduk, tetapi juga memiliki beberapa keuntungan lain. Beberapa keuntungan tersebut antara lain:

  • – Menurunkan penggunaan kendaraan pribadi dan berdampak positif terhadap lingkungan
  • – Meningkatkan produktivitas karena menyingkat waktu perjalanan
  • – Memberikan aksesibilitas yang lebih baik ke daerah-daerah perkotaan
  • – Memberikan kontribusi ekonomi melalui pembangunan properti dan fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan tempat kerja

Tabel Perbandingan Pembangunan TOD di Indonesia dan Luar Negeri

Berikut adalah tabel perbandingan dari beberapa pembangunan TOD di Indonesia dan Luar Negeri:

Nama Development Lokasi Pembangun
Manggarai Station City Jakarta, Indonesia PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan
Aeropolis Tangerang, Indonesia PT Angkasa Pura II
Tokyo Station City Tokyo, Jepang Mitsui Fudosan Co. Ltd
Transit City Vaughan, Ontario, Kanada CentreCourt Developments and Smart REIT

TOD dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan perkotaan. Melalui pengembangan properti yang terintegrasi dengan transportasi publik, memberikan kemudahan akses serta kontribusi ekonomi bagi daerah sekitarnya. Indonesia perlu untuk lebih memperhatikan pengembangan TOD sebagai alternatif solusi mengatasi masalah transportasi kota.

Peran dan Tanggung Jawab Pemerintah dalam Penerapan TOD

Transit Oriented Development (TOD) merupakan sebuah konsep pembangunan kota yang berfokus pada pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi dengan penggunaan lahan untuk perkantoran, perdagangan, tempat tinggal, dan fasilitas umum di sekitarnya. Penerapan konsep TOD dapat meningkatkan aksesibilitas transportasi bagi masyarakat, mengurangi kemacetan, dan menyediakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Peran dan tanggung jawab pemerintah sangat penting dalam penerapan konsep TOD di kota-kota besar di Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek peran dan tanggung jawab pemerintah dalam penerapan TOD.

  • Pengembangan Konsep dan Perencanaan
  • Pengadaan Lahan untuk Stasiun Transit
  • Pembangunan Infrastruktur Transportasi yang Terintegrasi
  • Regulasi dan Insentif bagi Pengembang Properti
  • Peningkatan Kapasitas dan Pelayanan Transportasi Publik

Pembangunan konsep dan perencanaan TOD menjadi peran pertama yang harus dijalankan oleh pemerintah dalam menerapkan konsep ini. Dalam hal ini, pemerintah sebagai inisiator dan penggerak utama memimpin proses perencanaan, mengkoordinasikan semua pihak terkait, serta mengembangkan regulasi dan standar pelaksanaan. Selanjutnya, pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk mengamankan lahan yang disesuaikan dengan konsep TOD. Misalnya, pengadaan lahan strategis untuk area transit dan koridor transportasi. Hal ini memungkinkan pengembangan properti di sekitarnya untuk dapat terintegrasi dengan lembaga transit, seperti stasiun kereta api atau bus rapid transit.

Terkait dengan pembangunan infrastruktur transportasi yang terintegrasi, pemerintah juga perlu memiliki peran yang lebih aktif agar TOD dapat berjalan optimal. Peningkatan aksesibilitas ke stasiun transit, baik melalui sistem jalan yang baik, jalur sepeda, ataupun jalan setapak pasif, merupakan pendekatan untuk meningkatkan volume masyarakat yang menggunakan transportasi publik. Kebijakan pembatasan mobil pribadi dan memperluas kapasitas kendaraan transit melalui jalur khusus bus rapid transit, serta memberikan insentif parkir bagi masyarakat yang menggunakan transportasi publik, juga dapat meningkatkan efektivitas sistem transportasi yang terintegrasi.

Regulasi dan insentif yang sehat bagi pengembang properti sangat penting untuk mewujudkan konsep TOD. Dalam hal ini, pemerintah harus menetapkan peraturan ini dengan tujuan untuk menghasilkan hasil yang sehat dan berkelanjutan dalam konsep TOD. Regulasi penggunaan kendaraan umum, memfasilitasi peluang bisnis di area transit, dan pemberian keringanan pajak hingga dukungan keuangan, semuanya harus diintegrasikan secara proporsional agar dapat bekerja sama untuk memajukan integritas TOD.

Terakhir, pemerintah perlu memiliki peran aktif dalam meningkatkan kapasitas dan pelayanan transportasi publik. Dalam hal ini, penguatan manajemen kinerja di lembaga transportasi publik, perlu dilakukan dalam mengoptimalkan sistem terminasi untuk sistem transportasi. Peran pemerintah dalam memberikan insentif untuk inovasi dan pengembangan teknologi juga diperlukan.

Dalam kesimpulannya, pemerintah sebagai inisiator utama harus mampu merancang penerapan TOD dengan keseriusan dan ketidakikadilanannya. Penerapan TOD yang kuat dan berkelanjutan memerlukan komitmen dan kerjasama dari semua pihak terkait, termasuk pengguna transportasi publik dan pengembang.

Dampak Sosial-Ekonomi Pembangunan TOD pada Masyarakat Sekitar

Pembangunan Transport Oriented Development (TOD) memberikan dampak yang cukup besar terhadap sosial-ekonomi masyarakat sekitar. Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi:

  • Peningkatan harga properti: Dengan adanya akses transportasi yang lebih mudah, cepat, dan terintegrasi dengan baik, harga properti di sekitar TOD cenderung meningkat. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keamanan, kenyamanan, dan kemudahan dalam bertransportasi.
  • Peningkatan kualitas hidup: Adanya akses transportasi yang lebih baik membuat masyarakat sekitar TOD dapat memiliki akses yang lebih mudah ke berbagai sumber daya seperti pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan. Ini tentu saja dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara umum.
  • Perubahan sosial: Pembangunan TOD juga bisa memengaruhi struktur sosial masyarakat sekitar. Misalnya, adanya perubahan dalam kepadatan penduduk dan kemunculan pusat-pusat aktivitas baru dapat mengubah pola interaksi sosial antar warga.
  • Peningkatan lapangan pekerjaan: Dalam pembangunan TOD, biasanya juga dilakukan pengembangan pusat-pusat ekonomi baru seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, atau pusat-pusat hiburan. Hal ini bisa membuka peluang baru untuk lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
  • Peningkatan pendapatan: Dengan adanya peluang kerja baru, masyarakat sekitar TOD juga memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Implementasi TOD yang Berkelanjutan

Selain dampaknya pada masyarakat sekitar, pembangunan TOD juga berpotensi memberikan dampak yang besar terhadap lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan implementasi TOD yang berkelanjutan. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Memperluas jaringan transportasi publik yang terintegrasi dengan baik.
  • Menjadikan penggunaan sepeda atau berjalan kaki sebagai alternatif transportasi yang lebih diutamakan.
  • Menempatkan TOD di sekitar pusat-pusat aktivitas seperti kampus, stasiun pusat, pusat perbelanjaan, atau kawasan perkantoran agar tidak perlu menggunakkan mobil.

Kaedah Pelaksanaan Proyek TOD

Untuk mengoptimalkan dampak sosial-ekonomi dari pembangunan TOD, harus diperhatikan juga kaedah pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Partisipasi masyarakat sekitar: Dalam pembangunan TOD, partisipasi masyarakat sekitar sangat penting untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dan harapan mereka. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi dan konsultasi terlebih dahulu agar memperoleh dukungan dari masyarakat.
  • Pengembangan kemitraan strategis: Pembangunan TOD memerlukan kerjasama yang baik antar pihak-pihak terkait seperti pemerintah, pengembang, dan masyarakat. Kemitraan strategis yang kuat bisa memperkuat pelaksanaan proyek dan meminimalisir konflik.
  • Mengintegrasikan kebijakan pembangunan terkait: Pembangunan TOD harus dikaitkan dengan kebijakan pembangunan lain seperti perencanaan perkotaan, transportasi, dan lingkungan hidup. Ini penting untuk memastikan keselarasan dan keserasian antara pembangunan TOD dan kebijakan terkait.
Dampak Sosial-Ekonomi Kaedah Pelaksanaan Proyek TOD
Peningkatan harga properti Partisipasi masyarakat sekitar
Peningkatan kualitas hidup Pengembangan kemitraan strategis
Perubahan sosial Mengintegrasikan kebijakan pembangunan terkait
Peningkatan lapangan pekerjaan
Peningkatan pendapatan

Sebagai kesimpulan, pembangunan Transport Oriented Development (TOD) memberikan dampak yang cukup besar terhadap sosial-ekonomi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, implementasi TOD yang berkelanjutan dan kaedah pelaksanaannya yang baik sangat penting untuk memaksimalkan dampak positifnya.

Sampai Jumpa Lagi!

Nah, itu dia sedikit penjelasan tentang ‘apa itu tod’. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat dan menghibur kamu ya! Jangan lupa untuk kembali ke sini lagi, siapa tahu akan ada banyak artikel menarik lainnya yang bisa membuat kamu tertarik. Terima kasih sudah mau membaca sampai akhir, sampai jumpa lagi!