Perbedaan antara px, em, dan rem dalam Desain Web

Pernahkah kamu tidak tahu perbedaan px em dan rem? Apa itu px, em, dan rem? Bagi kalian yang baru memulai di dunia desain web, mungkin beberapa istilah seperti ini membingungkan. Nah, jangan khawatir! Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang perbedaan px, em, dan rem agar kamu lebih memahami pemahaman tentang desain web.

Dalam desain web, kita sering menggunakan ukuran untuk membuat sebuah elemen pada website lebih mudah dibaca dan mudah dikenali oleh pengunjung. Ukuran ini dapat dinyatakan dalam satuan pixel (px), em, dan rem. Menggunakan ukuran secara tepat pada website membuat tampilan dari setiap elemen menjadi lebih rapi, mudah dibaca dan mudah dimengerti. Namun, penting untuk memahami perbedaan px, em, dan rem agar ukuran yang dihasilkan tersebut sesuai dengan preferensi kita.

Mungkin sebagian dari kalian tidak pernah mendengar istilah-istilah tersebut. Jangan khawatir, di artikel ini kita akan membahas secara lengkap tentang penggunaan px, em, dan rem dalam dunia desain web. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui perbedaan px, em, dan rem dan bagaimana cara penggunaannya untuk membuat tampilan website yang lebih bagus.

Pengertian px, em, dan rem

Dalam dunia web development, satuan ukuran font sangat penting untuk membuat tampilan website yang rapi dan konsisten. Tiga satuan ukuran yang paling sering digunakan adalah px, em, dan rem. Kita akan membahas masing-masing satuan ukuran tersebut secara lebih mendalam.

  • Pixel (px) adalah satuan ukuran yang paling umum digunakan dalam desain web. Satu pixel adalah titik terkecil pada layar komputer yang dapat menampilkan warna. Ukuran font dalam px akan selalu tetap, tidak peduli ukuran layar atau perangkat yang digunakan. Hal ini membuat ukuran font yang sama dalam px akan terlihat sama di semua perangkat, namun dapat menyebabkan masalah saat responsifitas dan aksesibilitas website.
  • Em adalah satuan ukuran font yang relatif terhadap ukuran font yang digunakan pada elemen induk terdekat. Satu em akan mengambil ukuran font dari elemen induk. Jadi, jika ukuran font induknya adalah 20px, maka 1em akan sama dengan 20px. Jika ukuran font induk diubah menjadi 30px, maka 1em akan menjadi 30px. Satuan ini berguna untuk membuat font proporsional terhadap elemen lain pada halaman, namun seringkali sulit untuk mengendalikan ukuran font yang sesuai dengan harapan.
  • Rem adalah satuan ukuran font yang relatif terhadap ukuran font pada elemen root (biasanya body). Satu rem akan mengambil ukuran font dari elemen root. Jadi, jika ukuran font pada body adalah 16px, maka 1rem akan sama dengan 16px. Jika ukuran font pada body diubah menjadi 20px, maka 1rem akan menjadi 20px. Satuan ini berguna untuk membuat font responsif pada berbagai perangkat, serta mengendalikan ukuran font dengan lebih mudah.

Dalam penggunaannya, px biasanya digunakan untuk membuat ukuran font yang konsisten dan tetap, sedangkan em dan rem digunakan untuk membuat ukuran font yang lebih fleksibel terhadap elemen-induk. Dalam pengembangan web, sebaiknya memilih satuan yang sesuai dengan kebutuhan website yang dibangun, dan fokus pada kerapian dan aksesibilitas website.

Berikut tabel perbandingan ukuran font dalam px, em dan rem untuk memudahkan pemahaman:

Ukuran Font Pixel (px) Em Rem
8 8px 0.5em 0.5rem
10 10px 0.625em 0.625rem
12 12px 0.75em 0.75rem
14 14px 0.875em 0.875rem
16 16px 1em 1rem
18 18px 1.125em 1.125rem
20 20px 1.25em 1.25rem

Dalam penggunaan satuan ukuran font, konsistensi adalah kuncinya. Dengan memilih satuan yang sesuai dengan kebutuhan dan fokus pada kerapian dan aksesibilitas website, Anda dapat membuat tampilan website yang lebih profesional dan mudah dipahami oleh pengguna.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan px, em, dan rem

Ketika membuat sebuah website atau aplikasi, penting bagi developer untuk memilih unit yang tepat untuk menggunakan ukuran teks, jarak, dan elemen visual lainnya. Tiga unit utama yang sering digunakan adalah px, em, dan rem. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan penggunaannya.

  • px atau piksel adalah unit yang paling umum digunakan karena memberikan hasil yang konsisten di semua peramban. Ukuran berdasarkan piksel membuat tampilan website terlihat sangat presisi dan rapi. Namun, penggunaan piksel tidak responsif dan tidak cukup fleksibel ketika digunakan pada perangkat dengan resolusi yang berbeda-beda.
  • em atau proporsi kosong sangat bergantung pada ukuran teks induk (parent element). Dengan menggunakan em, semua bagian dari website selalu berubah secara proporsional terhadap ukuran teks yang diberikan. Meskipun dari segi responsif cukup baik, namun penggunaan em seringkali menyebabkan masalah keselarasan di beberapa bagian website.
  • rem atau font-size root sangat mirip dengan em, hanya berbeda pada ukuran yang akan dihitung dan diukur. Nilai rem dihitung berdasarkan ukuran font root, atau ukuran teks yang ditetapkan pada tag body (biasanya 16px). Unit ini menjadi sangat fleksibel untuk penggunaan pada perangkat yang berbeda-beda. Namun, beberapa browser lama belum mendukung penggunaan rem sehingga perlu perhatian khusus ketika memilih unit ini.

Perbandingan Penggunaan px, em, dan rem

Untuk lebih memahami perbedaan ketiga unit tersebut, berikut adalah perbandingan penggunaan px, em, dan rem pada beberapa elemen dasar website:

Elemen Penggunaan px Penggunaan em Penggunaan rem
Font-size Tetap Relatif terhadap parent element Relatif terhadap font root
Lebar Tetap Relatif terhadap parent element Relatif terhadap font root
Jarak Tetap Relatif terhadap parent element Relatif terhadap font root

Dari perbandingan di atas, dapat dilihat bahwa penggunaan px cocok digunakan pada elemen yang tidak perlu bersifat responsif, sementara em dan rem cocok untuk elemen yang membutuhkan responsif dan fleksibilitas. Dalam memilih unit untuk membuat website, developer perlu mempertimbangkan kebutuhan responsif dan konsistensi tampilan agar website terlihat baik pada berbagai perangkat.

Cara menghitung px, em, dan rem

Penentuan ukuran font adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam mendesain website. Saat menentukan ukuran font, terdapat tiga satuan pengukuran yang umumnya digunakan, yaitu px, em, dan rem. Berikut adalah penjelasan mengenai cara menghitung penggunaan masing-masing satuan pengukuran:

  • Px (Pixel)
  • Px atau pixel adalah satuan yang sering digunakan untuk mengukur ukuran font di website. Satu pixel (px) menghasilkan satu titik pada layar. Pada dasarnya, ukuran font yang diukur dengan px tidak berubah tergantung dari lebar atau tingginya layar. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

    1 px = 1/96 in = 0.75 pt. Artinya, 1 inch (in) sama dengan 96 pixel (px) atau 1 point (pt) sama dengan 0.75 pixel (px).

  • Em
  • Em umumnya digunakan untuk mengukur ukuran font secara relative. Satu em sama dengan ukuran font yang ditentukan untuk elemen tertentu. Ukuran font pada elemen tersebut dapat diubah-ubah dan akan mempengaruhi ukuran em pada elemen lain yang bergantung pada ukuran font tersebut. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

    1 em = ukuran font elemen yang bersangkutan / ukuran font elemen parentnya (elemen yang berada di atasnya).

  • Rem
  • Rem mirip dengan em, namun ukuran parent pada rem dihitung dari ukuran font pada elemen root (biasanya elemen html). Artinya, ukuran rem tidak dipengaruhi oleh ukuran font parent pada elemen yang bersangkutan. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

    1 rem = ukuran font elemen yang bersangkutan / ukuran font pada elemen root.

Contoh Penggunaan

Sebagai contoh, jika kita ingin mengatur ukuran font pada elemen p sebesar 16 px, kita dapat mengukur ukuran font pada elemen lain dengan satuan em atau rem. Pada contoh ini, ukuran font pada elemen h1 adalah 24px dan ukuran font pada elemen root adalah 16px. Maka, ukuran font pada elemen h1 dalam satuan rem adalah:

px em rem
24px 24 / 16 = 1.5em 24 / 16 = 1.5rem

Dengan demikian, kita dapat mengatur ukuran font pada elemen h1 dengan ukuran font pada elemen p yang relatif sebesar 1.5 em atau 1.5 rem.

Apa saja yang mempengaruhi ukuran px, em, dan rem

Ukuran px, em, dan rem memiliki perbedaan yang sangat jelas. Sebelum memilih ukuran mana yang harus digunakan, hal yang perlu dipertimbangkan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran tersebut. Beberapa faktor tersebut adalah:

  • Browser: Setiap browser dapat menampilkan ukuran yang berbeda-beda pada elemen yang sama. Saat menggunakan ukuran pixel, browser akan mengikuti pengaturan yang telah kita tentukan, namun ukuran em dan rem akan berubah-ubah tergantung pada browser yang digunakan.
  • Resolusi layar: Layar dengan resolusi lebih tinggi akan menampilkan ukuran yang lebih kecil dari pada layar dengan resolusi rendah. Hal ini mempengaruhi ukuran pixel yang digunakan.
  • Ukuran elemen yang terkait: Ukuran elemen yang lain dalam dokumen juga dapat mempengaruhi ukuran font. Ukuran font yang ditentukan dalam px akan tetap sama, namun em dan rem akan berubah tergantung pada ukuran elemen terkait.
  • Media query: Ukuran font yang digunakan pada tampilan desktop dan mobile juga berbeda. Oleh karena itu, dapat mempengaruhi ukuran px, em, dan rem yang digunakan saat membuat desain responsif.

Apa itu px, em, dan rem?

Sebelum membahas lebih jauh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran px, em, dan rem, terlebih dahulu kita perlu memahami apa itu px, em, dan rem. Ukuran px (pixel) adalah ukuran yang sudah familiar kita dengar. Ukuran ini tetap sama di semua layar dan tidak berubah tergantung pada ukuran elemen terkait. Ukuran em dan rem, di sisi lain, relatif terhadap ukuran font parent. Dalam hal ini, em nantinya akan bergantung pada ukuran font parent yang digunakan, sedangkan rem akan bergantung pada ukuran font yang digunakan pada elemen root (biasanya pada tag <html>).

Perbandingan px, em, dan rem

Berikut adalah perbandingan antara px, em, dan rem dalam tabel:

Ukuran Deskripsi Kelebihan Kekurangan
px Ukuran yang tetap di semua layar Pengaturan yang dapat diandalkan Tidak responsif dan sulit diubah dalam desain responsif
em Ukuran relatif terhadap font parent Dapat disesuaikan dengan ukuran font elemen terkait Sulit mengatur ulang ukuran font secara spesifik
rem Ukuran relatif terhadap font yang digunakan pada elemen root Mudah digunakan di desain responsif Ukuran font default browser hendaknya diatur terlebih dahulu untuk menghindari perbedaan tampilan antar browser

Px, Em, dan Rem dalam Responsif Design

Bila sudah menjelaskan mengenai apa itu px, em, dan rem, kita akan membahas mengenai pengaplikasiannya dalam responsif design.

Penggunaan Px

  • Merupakan ukuran yang statis, tidak bisa menyesuaikan dengan ukuran layar yang berbeda.
  • Lebih cocok digunakan untuk elemen yang memang tidak perlu menyesuaikan diri seperti border, margin ataupun padding.
  • Perlu diingat bahwa semakin besar ukuran layar maka semakin besar pula ukuran px yang digunakan.

Penggunaan Em

Ukuran em hampir sama dengan px, namun ia dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda. Ukuran em akan dihitung berdasarkan ukuran font yang digunakan. Misalnya saja, apabila font yang digunakan pada ukuran parent adalah 14 px, dan pada child adalah 1.5em, maka ukuran font child akan berada pada 21px.

  • Merupakan ukuran dinamis yang dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda.
  • Cukup fleksibel untuk digunakan pada elemen tertentu seperti button, konten teks dan lain sebagainya.
  • Menyesuaikan dengan ukuran font yang sudah ditentukan.

Penggunaan Rem

Demikian pula dengan Em, Rem merupakan ukuran dinamis yang dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda. Bedanya ialah pengukurannya tidak seperti em, rem akan dihitung berdasarkan ukuran font root yang digunakan pada CSS. Ukuran root disini biasanya adalah ukuran font dari body.

  • Dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda.
  • Lebih cocok digunakan pada elemen yang memiliki dampak besar terhadap layout, seperti margin dan padding.
  • Perlu diingat bahwa ukuran root harus diperhatikan dengan baik karena akan menjadi acuan utama.

Tabel Perbandingan Ukuran

Ukuran Deskripsi
Px Ukuran statis yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda
Em Ukuran dinamis yang dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda berdasarkan ukuran font
Rem Ukuran dinamis yang dapat menyesuaikan diri dengan ukuran layar yang berbeda berdasarkan ukuran font root yang digunakan pada CSS.

Ketiga pengukuran ini saling berkaitan dalam pengaplikasiannya pada responsif design. Sebaiknya gunakanlah salah satu atau kombinasi ketiganya dengan cermat sesuai kebutuhan yang ada.

Perbedaan px, em, dan rem

Ketika kita mendesain sebuah tampilan website, kita perlu mempertimbangkan ukuran dan skala. Kita juga perlu memastikan bahwa tampilannya sesuai dengan perangkat digunakan oleh pengguna. Ada beberapa satuan ukuran yang bisa digunakan dalam desain web, namun yang paling sering digunakan adalah piksel (px), em, dan rem. Tiga satuan ukuran ini memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal fleksibilitas dan kegunaannya. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan antara px, em, dan rem.

Piksel(px)

  • Piksel(px) adalah satuan ukuran yang paling sering digunakan dalam desain web.
  • 1 px mengukur 1 piksel pada layar.
  • Ukuran px tetap dan tidak berubah-ubah tergantung pada ukuran layar yang digunakan oleh pengguna.
  • Piksel hanya berguna untuk desain web yang diakses melalui perangkat dengan ukuran layar yang sama atau tidak jauh berbeda.

Em

Em adalah satuan ukuran yang relatif terhadap ukuran elemen yang dikelilinginya.

  • 1 em sama dengan ukuran font pada elemen parent nya. Jadi, jika ukuran font pada elemen parent adalah 16px, maka 1 em setara dengan 16px.
  • Em berguna untuk membuat desain yang responsif dan mudah diubah ukurannya.
  • Em sangat bergantung pada hierarki struktur elemen dan menyesuaikan ukuran font dari elemen parent nya.
  • Em memudahkan pengguna dalam mengubah ukuran font dan proporsi ukuran elemen lainnya.

Rem

Rem adalah singkatan dari “root em”. Rem mirip dengan em, tetapi ukuran tersebut tergantung pada font dari html atau root element.

  • 1 rem sama dengan ukuran font pada root element.
  • Rem berguna untuk membuat desain yang sangat responsif.
  • Rem sangat cocok untuk membuat desain yang fleksibel dan adaptif.
  • Rem memudahkan pengguna untuk mengubah proporsi elemen yang diukur dengan ukuran rem.

Simpulan

Ketiga satuan ukuran ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Piksel adalah satuan ukuran yang paling umum digunakan oleh desainer web, sementara em dan rem memungkinkan website untuk lebih responsif dan mudah diubah ukurannya. Em cocok digunakan pada desain yang tidak terlalu kompleks dan menjaga hierarki struktur elemen. Sementara rem cocok untuk desain yang lebih fleksibel dan adaptif.

Ukuran Piksel Em Rem
1. Ukuran tetap
2. Responsif
3. Fleksibel
4. Adaptif

Memahami perbedaan antara ukuran px, em, dan rem akan memungkinkan desainer web untuk memilih ukuran yang tepat untuk desain website mereka dan membuat website yang responsif dan mudah untuk diubah ukurannya di berbagai perangkat layar.

Perbedaan px, em, dan rem dalam CSS

Bagi para web developer, mengetahui perbedaan antara ukuran px, em, dan rem sangat penting dalam menentukan ukuran font, padding, margin, dan elemen lainnya pada halaman web. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pilihannya disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan website.

1. Px (Pixel)

Px atau Pixel adalah satuan ukuran yang tidak akan berubah seiring dengan meningkatnya ukuran tampilan layar. Ukuran px selalu tetap sama, tidak peduli apapun ukuran resolusi monitor atau ukuran tampilan ponsel pengguna.

2. Em

  • Em adalah satuan ukuran fleksibel yang berubah sesuai dengan ukuran font dari elemen induk (parent) pada halaman web.
  • Jika ukuran font yang digunakan pada halaman web berubah, maka ukuran em juga akan ikut berubah seiring dengan perubahan ukuran font induk.
  • Em dapat digunakan untuk mengatur ukuran font, padding, margin, dan ukuran elemen lainnya dengan proporsional pada halaman web.

3. Rem

Rem atau Root Em juga sama seperti Em dalam hal fleksibilitasnya namun ukuran yang digunakan sebagai patokan adalah ukuran font pada elemen root atau html. Ukuran root atau html ialah ukuran font default pada browser yang kita gunakan. Apabila kita mengatur ukuran font untuk Root atau html dengan memanipulasi css, maka besar kecilnya rem juga akan berubah mengikuti ukuran font yang kita atur.

4. Perbandingan px, em, dan rem

Satuan Karakteristik Kegunaan
Px Ukuran tetap, tidak fleksibel Cocok untuk mengatur ukuran elemen yang memerlukan ukuran pasti, seperti border, icon, dan gambar.
Em Ukuran fleksibel, berubah mengikuti ukuran font elemen induk Cocok untuk mengatur ukuran font, padding, margin, dan elemen lainnya dengan proporsional.
Rem Ukuran fleksibel, berubah mengikuti ukuran font elemen root atau html Cocok untuk mengatur ukuran font, padding, margin, dan elemen lainnya secara proporsional dan mengikuti ukuran font default pada browser.

Dalam memilih satuan ukuran untuk mengatur tampilan halaman web, diperlukan pemahaman yang baik terhadap masing-masing perbedaan px, em, dan rem. Perlu diingat bahwa setiap satuan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan website.

Cara Menentukan Ukuran Huruf dengan px, em, dan rem

Saat merancang sebuah website, salah satu hal penting dalam keberhasilannya adalah menentukan ukuran huruf yang tepat. Dalam hal ini, ukuran huruf dapat diatur dengan satuan px, em, dan rem. Berikut adalah penjelasan dari perbedaan ketiga satuan tersebut:

  • px (piksel)
    Satuan ini bersifat absolut, artinya ukuran huruf akan selalu sama meskipun ukuran layar berbeda. Dalam menentukan ukuran huruf dengan satuan px, si pengembang website harus berfokus pada ukuran lebar dan tinggi layar yang akan digunakan oleh pengguna.
  • em (em)
    Satuan ini bersifat relatif terhadap ukuran font pada elemen parrent-nya. Sebagai contoh, jika pada elemen parrent-nya diketahui ukuran huruf menggunakan satuan em dengan nilai 16px, dan pada elemen child-nya mengatur ukuran huruf menggunakan satuan em dengan nilai 1.5em, maka ukuran huruf pada elemen child-nya akan sama dengan 24px (16px x 1.5em).
  • rem (root em)
    Satuan ini juga bersifat relatif, namun terhadap ukuran font pada elemen root-nya, yaitu elemen body. Hal ini artinya, untuk mengatur ukuran huruf menggunakan satuan rem, hanya perlu memperhatikan nilai ukuran root font-nya saja. Sebagai contoh, jika ukuran root font pada elemen body adalah 16px, dan kemudian pada elemen child-nya mempergunakan nilai ukuran huruf 1.5rem, maka ukuran huruf pada elemen child-nya akan sama dengan 24px (16px x 1.5rem).

Dalam menentukan ukuran huruf, seorang pengembang website diharuskan untuk mempertimbangkan konteks penggunaan, tampilan, dan preferensi. Berikut adalah beberapa tips dalam menentukan ukuran huruf:

  • Untuk judul atau headline, biasanya akan lebih baik menggunakan satuan px untuk tetap menjaga konsistensi bentuk.
  • Berikan kontras yang cukup jelas antara ukuran huruf dengan latar belakang agar lebih mudah dibaca.
  • Perhatikan juga ukuran huruf saat website diakses melalui perangkat mobile atau tablet untuk memastikan legibilitas tetap dalam kondisi yang optimal.

Berikut adalah contoh tabel untuk memudahkan perbandingan ukuran huruf dengan satuan px, em, dan rem:

Ukuran huruf (px) Ukuran huruf (em) Ukuran huruf (rem)
8px 0.5em (pada elemen dengan ukuran font 16px) 0.5rem (pada elemen dengan ukuran font root 16px)
12px 0.75em (pada elemen dengan ukuran font 16px) 0.75rem (pada elemen dengan ukuran font root 16px)
16px 1em (pada elemen dengan ukuran font 16px) 1rem (pada elemen dengan ukuran font root 16px)
20px 1.25em (pada elemen dengan ukuran font 16px) 1.25rem (pada elemen dengan ukuran font root 16px)

Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam menentukan ukuran huruf yang tepat untuk website Anda!

Menggunakan px, em, dan rem pada margin dan padding

Margin dan padding adalah properti CSS yang digunakan untuk memberikan ruang di sekitar elemen HTML. Ada tiga format ukuran yang dapat digunakan untuk menentukan margin dan padding, yaitu px, em, dan rem.

Ketika menggunakan px, ukuran margin dan padding dinyatakan dalam satuan piksel. Px dapat memberikan hasil yang presisi, namun sulit untuk memperbarui jika ingin mengubah seluruh tata letak halaman.

Selain itu, ketika menggunakan px, ukuran margin dan padding akan tetap konstan meskipun ukuran halaman berubah. Ini dapat memengaruhi responsivitas halaman web terhadap browser atau perangkat yang berbeda.

  • Pada saat menggunakan em, ukuran margin dan padding dinyatakan dengan menggunakan satuan em.
  • Penggunaan em memungkinkan proporsi ukuran margin dan padding yang terhubung dengan ukuran font teks.
  • Ketika menggunakan em, ukuran margin dan padding dapat berubah sesuai dengan ukuran font teks dan dapat membantu meningkatkan responsivitas halaman website.

Satu-satunya kelemahan ketika menggunakan em adalah sifat rekursifnya. Jika elemen tambahan seperti sublist ditambahkan, maka ukuran margin dan padding akan berubah dalam proporsi dengan elemen teks yang ada sebelumnya.

REM adalah salah satu cara untuk menggunakan ukuran relatif pada margin dan padding, dengan mengacu pada ukuran font root (root font size) dalam html. REM menawarkan responsivitas halaman website yang lebih baik dari pada ukuran margin dan padding em

Ukuran CSS Keterangan
px Ukuran tetap dan tidak responsif terhadap browser atau perangkat yang berbeda.
em Ukuran relatif terhadap ukuran font teks pada elemen yang menggunakan properti.
rem Ukuran relatif terhadap ukuran font root pada dokumen HTML. Responsif terhadap browser atau perangkat yang berbeda.

Jadi, ada beberapa cara untuk menggunakan ukuran margin dan padding pada halaman web, dan semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jika ingin meningkatkan responsivitas halaman web, penggunaan REM dapat menjadi pilihan yang lebih baik daripada px atau em.

Bagaimana px, em, dan rem mempengaruhi SEO

Setiap elemen pada sebuah website memiliki ukuran yang berbeda-beda. Ada yang diukur menggunakan piksel (px), ada juga menggunakan em dan rem.

Meskipun terdengar sepele, penggunaan ukuran yang tepat pada elemen-elemen website dapat berdampak pada SEO. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan dan pengaruh px, em, dan rem pada SEO:

  • Penggunaan px pada ukuran elemen website tidak disarankan karena tidak dapat menyesuaikan ukuran dengan perangkat pengguna. Sebagai contoh, ukuran font pada desktop yang menggunakan px, ketika dibuka di perangkat mobile, ukurannya terlalu besar atau kecil. Hal ini dapat memengaruhi pengalaman pengguna dan pada akhirnya berdampak pada SEO.
  • Em adalah unit pengukuran yang relatif terhadap ukuran font induk. Penggunaan em pada ukuran elemen website dapat lebih fleksibel dan bisa menyesuaikan dengan ukuran perangkat pengguna. Namun, penggunaan em yang berlebihan pada konten website dapat memengaruhi struktur dan pembacaan halaman website oleh robot mesin pencari sehingga berdampak pada SEO.
  • Rem adalah unit pengukuran yang relatif terhadap ukuran font pada elemen html. Kelebihan penggunaan rem pada ukuran elemen website adalah dapat lebih fleksibel dalam menyesuaikan ukuran pada perangkat pengguna dan tidak berefek pada pembacaan halaman oleh robot mesin pencari sehingga tidak memengaruhi SEO.

Pengaruh penggunaan ukuran pada elemen website terhadap SEO

Pada dasarnya, elemen website yang dapat berpengaruh pada SEO adalah konten, struktur, dan pengalaman pengguna. Ukuran pada elemen website sendiri dapat memengaruhi ketiga hal tersebut. Berikut adalah pengaruh ukuran pada elemen website terhadap SEO:

1. Konten

Ukuran pada konten seperti font, gambar, dan video dapat memengaruhi pengalaman pengguna dalam membaca dan menikmati konten. Jika ukuran terlalu besar, halaman website akan terlihat berantakan dan mempengaruhi waktu loading halaman. Ini dapat berdampak pada SEO karena pengguna akan meninggalkan website sebelum menyelesaikan konten.

2. Struktur

Ukuran pada elemen struktur seperti judul, sub-judul, dan paragraf dapat memengaruhi robot mesin pencari dalam membaca hierarki dan relevansi konten pada website. Jika ukuran terlalu besar atau kecil, hal ini dapat memengaruhi penerapan struktur SEO pada website. Sehingga, penting untuk menggunakan ukuran yang konsisten pada elemen struktur website.

3. Pengalaman pengguna

Ukuran pada elemen seperti tombol, link, dan menu dapat memengaruhi pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan website. Jika ukuran terlalu kecil, halaman website susah untuk diakses dengan sempurna. Ini dapat berdampak pada SEO, karena pengguna tidak menghabiskan waktu pada website karena susah digunakan.

Tabel Perbedaan Ukuran Elemen Website

Unit Pengukuran Kelebihan Kekurangan
px Menentukan ukuran dengan pasti Tidak fleksibel terhadap perangkat pengguna
em Relatif terhadap ukuran font induk Jika berlebihan dapat memengaruhi struktur website
rem Relatif terhadap ukuran font elemen html Perlu ditentukan ukuran font pada elemen html

Dalam pemilihan ukuran pada elemen website, penting untuk mempertimbangkan penggunaan unit pengukuran yang fleksibel dan sesuai dengan perangkat pengguna tanpa memengaruhi pengalaman pengguna dan struktur website. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas konten dan pengalaman pengguna pada website serta meningkatkan SEO.

Perbedaan penggunaan px, em, dan rem pada desktop dan mobile web design

Penentuan ukuran font dan elemen pada website sangat penting agar tampilan website lebih konsisten dan mudah dibaca oleh pengguna. Dalam hal ini, penggunaan px, em, dan rem menjadi pilihan untuk menentukan ukuran elemen tersebut. Namun, ketiga satuan ini memiliki perbedaan dalam penggunaannya.

  • Px (Pixel)
    Px merupakan satuan tetap yang tergantung pada resolusi layar. Satu px sama dengan satu titik pada layar. Penggunaan px pada ukuran font dan elemen akan memberikan ukuran yang konsisten pada setiap resolusi layar, namun ukuran tersebut tidak akan berubah ketika pengguna melakukan zoom in atau zoom out pada browser.
  • Em (Ems)
    Em merupakan satuan yang relatif terhadap ukuran font pada elemen induknya. Satu em sama dengan ukuran font pada elemen induknya. Penggunaan em pada ukuran font dan elemen akan membantu fleksibilitas tampilan website pada setiap resolusi layar. Selain itu, ukuran font dan elemen yang menggunakan em dapat disesuaikan ketika pengguna melakukan zoom in dan zoom out pada browser.
  • Rem (Root Em)
    Rem merupakan satuan yang relatif terhadap ukuran font pada elemen root (biasanya pada tag <html> atau <body>). Satu rem sama dengan ukuran font dari elemen root. Penggunaan rem pada ukuran font dan elemen akan lebih fleksibel daripada em, karena ukuran font dan elemen yang menggunakan rem dapat disesuaikan dengan ukuran font pada elemen root saat pengguna melakukan zoom in atau zoom out pada browser.

Pada desktop web design, penggunaan px masih menjadi pilihan umum untuk menentukan ukuran font dan elemen karena memastikan tampilan konsisten pada setiap resolusi layar. Namun, pada mobile web design, penggunaan em dan rem lebih disarankan untuk menentukan ukuran font dan elemen karena lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan setiap ukuran layar yang berbeda.

Agar tampilan website tetap konsisten pada setiap resolusi layar, penting untuk memilih satu satuan yang konsisten digunakan pada keseluruhan website. Tabel berikut memberikan gambaran perbedaan penggunaan px, em, dan rem pada ukuran font dan elemen:

Satuan Ketergantungan terhadap elemen induk Ketergantungan terhadap elemen root Ukuran font dan elemen dapat disesuaikan saat zoom in atau zoom out
Px Tidak Tidak Tidak
Em Ya Tidak Ya
Rem Tidak Ya Ya

Dalam kesimpulannya, penggunaan px, em, dan rem pada desktop dan mobile web design memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting untuk memilih satuan yang konsisten digunakan pada keseluruhan website dan memastikan tampilan website tetap konsisten pada setiap resolusi layar.

Sekian Perbedaan px, em, dan rem yang Perlu Kamu Ketahui

Itulah beberapa perbedaan antara px, em, dan rem yang perlu kamu ketahui. Meski terlihat kecil, penggunaan salah satu dari ketiga satuan ini bisa berdampak besar pada tampilan website kamu. Semoga artikel ini bisa membantu kamu lebih memahami perbedaan ini ya! Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa untuk kunjungi kami kembali untuk membaca artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!