Perbedaan VH dan PX: Mana yang Lebih Baik untuk Desain Web?

Pernahkah kamu mengetahui perbedaan antara unit pengukuran vh dan px pada website? Hal ini mungkin luput dari perhatian kita, hingga suatu saat kita butuh membuat desain yang responsive dan tampil sempurna di berbagai layar perangkat. Untuk memahami perbedaan kedua unit pengukuran ini, sebaiknya kita mengenal dulu konsep dasarnya, serta kapan dan bagaimana harus mengg gunakannya.

Secara singkatnya, vh merupakan kependekan dari “viewport height” dan px adalah singkatan dari “pixel”. Kedua satuan ini masih sering digunakan dalam desain website hingga saat ini, meski kini juga sudah ada alternatif unit pengukuran lainnya seperti em, rem, dan lain-lain. Namun, penggunaan kedua satuan ini masih penting untuk dipelajari untuk membuat tampilan website yang responsif dan mudah digunakan.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara detail perbedaan antara vh dan px, serta kapan dan bagaimana kedua unit pengukuran ini harus digunakan dalam desain website yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pemakainya. Dengan pemahaman yang baik terhadap kedua unit pengukuran tersebut, kita dapat menciptakan website cantik, responsif, dan mudah digunakan oleh pengguna. Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Pengertian VH dan PX

Jika Anda sedang membuat sebuah website atau aplikasi web, maka pasti Anda sudah tidak asing lagi dengan satuan pengukuran seperti pixel (px) dan viewport height (vh). Kedua satuan pengukuran ini penting karena mempengaruhi tampilan visual dari sebuah elemen pada halaman website. Meski keduanya sama-sama digunakan dalam proyek pengembangan website, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Viewport height (vh) adalah satuan pengukuran yang merujuk pada tinggi sebagian browser window yang tersedia pada saat ini. Jadi, jika tinggi browser berubah, ukuran elemen yang diukur menggunakan vh juga akan berubah. Biasanya, jika ukuran elemen sudah ditetapkan menggunakan satuan vh, maka elemen tersebut akan menyesuaikan ukurannya dengan tinggi browser yang tersedia.

  • Satuan pengukuran VH digunakan saat perlu menyesuaikan ukuran elemen dengan ukuran layar atau layar perangkat yang akan menampilkannya.
  • VH adalah suatu satuan pengukuran yang relatif dan pada saat website dibuka, website tersebut akan menyesuaikan ukuran elemen tersebut sesuai dengan lebar layar perangkat yang anda gunakan.
  • Ketika anda menggunakan satuan VH, maka ukuran elemen tersebut secara otomatis akan menyesuaikan dengan resolusi layar perangkat yang anda gunakan, dan ketika anda zoom out atau zoom in pada halaman website, maka elemen tersebut pun tetap akan menyesuaikan ukurannya sesuai dengan lebar layar tersebut.

Pixel (px) adalah satuan pengukuran yang merujuk pada jumlah piksel atau titik berwarna pada layar yang digunakan. Ukuran pixel dinyatakan dalam angka. Sebagai contoh, saat Anda menggunakan satuan px untuk gambar, maka Anda perlu menentukan ukuran gambar dalam jumlah piksel. Ukuran pixel bersifat tetap meskipun ukuran layar berubah. Oleh karena itu, ketika ukuran layar berubah, maka ukuran elemen yang diukur menggunakan px akan tetap sama.

Meskipun kedua pengukuran tersebut memiliki perbedaan, keduanya dapat digunakan dalam proyek pengembangan website. Penting untuk memilih satuan pengukuran yang tepat untuk elemen tertentu, tergantung pada kebutuhan visual dan tampilan website. Dalam beberapa kasus, seperti membuat desain responsif pada website, kedua pengukuran dapat digunakan secara bersamaan untuk mencapai tampilan yang diinginkan.

VH PX
Mengacu pada tinggi viewport Menggunakan jumlah piksel atau titik berwarna pada layar
Ukuran elemen akan menyesuaikan dengan ukuran halaman Ukuran elemen tetap sama meskipun ukuran halaman berubah
Biasanya digunakan ketika membutuhkan responsivitas desain Biasanya digunakan untuk elemen yang harus memiliki ukuran tetap

Jadi, ketika memutuskan untuk menggunakan satuan pengukuran tertentu, selalu perhatikan kebutuhan visual dan tampilan website pada elemen tertentu. Penggunaan yang tepat akan membantu meningkatkan pengalaman pengguna pada website yang sedang Anda kembangkan.

Perbedaan VH dan PX

Di dalam dunia website, ada banyak unit ukuran yang digunakan untuk mengukur layout dan elemen visual, salah satunya adalah VH dan PX. Kedua unit ukuran ini sangat penting untuk membuat website yang responsif dan mobile-friendly. Namun, kedua unit ukuran ini memiliki perbedaan mendasar yang harus dipahami agar tidak membuat kesalahan dalam penggunaannya.

  • Visual vs. Pixel: VH (Viewport Height) digunakan untuk mengukur ukuran elemen berdasarkan presentase tinggi viewport browser, sedangkan PX (Pixel) digunakan untuk mengukur ukuran elemen secara piksel yang pasti. Hal ini membuat VH sangat fleksibel untuk penggunaan di berbagai ukuran layar, sedangkan PX akan menetapkan ukuran elemen yang sama untuk semua layar.
  • Relatif vs. Mutlak: Penggunaan VH bersifat relatif, karena mengukur berdasarkan presentase viewport browser. Artinya, ketika viewport browser diubah ukurannya, elemen yang diukur dengan VH akan menyesuaikan ukurannya. Sedangkan PX bersifat mutlak, sehingga ukuran elemen akan tetap sama, bahkan ketika viewport browser diubah ukurannya. Hal ini menjadikan PX kurang fleksibel dalam penggunaannya.
  • Peningkatan performa: Penggunaan VH cenderung lebih ramah terhadap performa website, karena hanya mengukur elemen dengan presentase viewport, dan tidak perlu memuat gambar atau konten tambahan. Sedangkan PX cenderung membutuhkan lebih banyak waktu untuk memuat elemen yang diukur secara pasti.

Maka, sebaiknya gunakan unit ukuran VH untuk elemen-elemen yang perlu menyesuaikan ukuran dengan viewport browser, dan PX untuk elemen-elemen yang memang memerlukan ukuran pasti. Dengan memahami perbedaan antara VH dan PX, kita dapat membuat website yang lebih fleksibel, responsif, dan efisien.

VH PX
Ukuran elemen berdasarkan presentase viewport browser Ukuran elemen secara piksel yang pasti
Fleksibel dan responsif untuk ukuran layar berbeda Kurang fleksibel dan responsif untuk ukuran layar berbeda
Cenderung lebih ramah terhadap performa website Cenderung memerlukan lebih banyak waktu untuk memuat elemen

Dengan memadukan pemahaman tentang kedua unit ukuran ini, kita dapat memperbaiki tampilan website kita sehingga di setiap perangkat yang digunakan untuk mengakses website akan terlihat lebih baik.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan VH dan PX

Perbedaan penggunaan antara VH (Viewport Height) dan PX (Pixel) terkadang menyebabkan kebingungan di antara para pengembang web. Namun, sebenarnya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam penggunaannya di dalam desain sebuah situs web. Berikut adalah beberapa poin penting terkait kelebihan dan kekurangan penggunaan VH dan PX:

  • VH memiliki nilai yang dinamis
  • Ketika menggunakan VH, ukuran elemen akan berubah sesuai dengan ukuran layar pengguna. Sehingga, dapat memudahkan pengembang untuk mengatur tata letak tanpa harus khawatir adanya kecacatan pada ponsel atau tablet yang lebih kecil.

  • PX bersifat statis
  • Berbeda dengan VH, PX tidak berubah sesuai dengan ukuran layar yang digunakan. Oleh karena itu, penggunaan PX lebih ideal dalam situasi elemen yang memerlukan ukuran yang konsisten dalam setiap platform yang digunakan.

  • Perlu ketelitian dalam menggunakan VH
  • Penggunaan VH yang berlebihan atau tidak proporsional dapat menyebabkan elemen yang terlalu besar atau terlalu kecil pada layar pengguna. Oleh karena itu, pengembang perlu menjaga agar rasio penggunaan VH dan elemen lainnya seimbang untuk menghindari hal ini terjadi.

Pentingnya Memahami Perbedaan Penggunaan VH dan PX

Sebagai pengembang web, penting untuk memahami perbedaan antara penggunaan VH dan PX serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam pengembangan situs web, dapat disesuaikan dengan konten dan tata letak yang ditampilkan pada layar pengguna. Di bawah ini adalah contoh penggunaan VH dan PX secara bersamaan untuk menghasilkan tampilan yang menarik:

Elemen PX VH
Header 70px 15%
Footer 50px 10%
Konten 800px 80%

Dalam contoh ini, penggunaan PX digunakan pada header dan footer untuk mempertahankan ukuran yang konsisten di semua platform. Sementara itu, penggunaan VH digunakan pada konten agar ukuran sesuai dengan ukuran layar pengguna. Dalam mengembangkan situs web, penggunaan VH dan PX harus disesuaikan dengan konten dan tata letak yang dibutuhkan di dalam suatu situs. Dengan memahami perbedaan dan kelebihan serta kekurangan dari masing-masing penggunaan, pengembang dapat membuat tampilan situs yang lebih menarik dan efektif bagi pengguna.

Cara Mengubah Ukuran VH ke PX atau Sebaliknya

Perbedaan antara VH dan PX dapat menimbulkan kebingungan ketika Anda mengatur ukuran elemen di situs web. Namun, dengan memahami cara mengubah ukuran VH ke PX atau sebaliknya, Anda dapat dengan mudah menyesuaikan elemen situs web Anda untuk tampilan yang lebih baik.

  • VH adalah unit ukuran relatif yang merujuk pada tinggi layar. 1 VH sama dengan 1% tinggi layar pengguna.
  • PX adalah unit ukuran absolut yang merujuk pada jumlah piksel pada layar.
  • Untuk mengubah ukuran VH menjadi PX, Anda dapat mengalikan jumlah VH dengan tinggi layar pengguna, dan kemudian membaginya dengan 100, seperti ini: ((jumlah VH x tinggi layar)/100) = jumlah PX. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengubah 20 VH menjadi PX pada layar dengan tinggi 768 piksel, rumusnya akan menjadi ((20 x 768)/100) = 153.6 PX.

Sebaliknya, untuk mengubah ukuran PX menjadi VH, Anda dapat membagi jumlah PX dengan tinggi layar pengguna, dan kemudian mengalikannya dengan 100, seperti ini: ((jumlah PX/tinggi layar) x 100) = jumlah VH. Sebagai contoh, jika Anda ingin mengubah 300 PX menjadi VH pada layar dengan tinggi 768 piksel, rumusnya akan menjadi ((300/768) x 100) = 39.06 VH.

Dalam kebanyakan kasus, menggunakan unit ukuran relatif seperti VH lebih disarankan daripada menggunakan unit absolut seperti PX, karena memungkinkan elemen situs web beradaptasi secara dinamis dengan ukuran layar pengguna, dan menghindari tampilan yang tidak sesuai pada perangkat dengan ukuran layar yang berbeda.

Unit Ukuran Deskripsi
VH Unit ukuran relatif yang merujuk pada tinggi layar. 1 VH sama dengan 1% tinggi layar pengguna.
PX Unit ukuran absolut yang merujuk pada jumlah piksel pada layar.

Jika Anda ingin memaksimalkan responsifitas elemen situs web, cobalah menggunakan unit ukuran relatif seperti VH dan %, dan hindari penggunaan unit absolut seperti PX, kecuali jika Anda harus menetapkan dimensi yang spesifik sehingga layar tampak sama pada semua peranti.

Contoh Implementasi Penggunaan VH dan PX

Saat membahas tentang web design, terdapat dua ukuran yang kerap digunakan, yaitu view height (VH) dan pixel (PX). Meski keduanya berfungsi sebagai satuan ukur, perbedaan antara keduanya dapat memengaruhi hasil akhir desain. Contoh implementasi penggunaan VH dan PX di bawah ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas.

  • Header: Saat membuat header pada sebuah website, penggunaan VH dapat memberikan keuntungan, karena ukurannya tetap sama meskipun tampilan web diperkecil atau diperbesar. Contoh penggunaan VH pada header bisa mencapai 25-30% dari tinggi tampilan web.
  • Font: Ukuran font pada sebuah website juga bisa menggunakan satuan VH maupun PX. Namun, penggunaan VH akan memungkinkan konten tetap responsive sehingga mudah dibaca pada tampilan layar apa saja.
  • Lebar: Saat menentukan lebar elemen pada sebuah website, penggunaan PX bisa lebih akurat jika diinginkan ukuran yang spesifik. Namun, penggunaan VH akan menentukan proporsi yang tetap pada berbagai ukuran layar tampilan web.

Penggunaan ukuran satuan px dapat lebih spesifik dalam pengaturan ukuran elemen dalam web, sedangkan VH dapat memberikan skala yang lebih responsif. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan PX dan VH.

Penggunaan Ukuran Deskripsi
Header 10vh Ukuran header sekitar 10% dari tinggi tampilan web.
Font 16px Ukuran font tekstual pada blog.
Lebar 300px Lebar elemen dalam design partition

Penggunaan PX dan VH perlu dipilih sesuai dengan kebutuhan desain website. Secara umum, penggunaan VH lebih disarankan karena memungkinkan skala yang lebih responsif, namun penggunaan PX bisa lebih akurat jika diperlukan ukuran tertentu.

Perbedaan VH dan PX

Ketika kita berbicara tentang desain web, unit pengukuran menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan. Salah satu unit pengukuran yang sering digunakan adalah viewport heights (VH) dan pixel (PX). Namun, perbedaan antara VH dan PX sering mengeluarkan banyak kebingungan. Di sini, kami akan membahas perbedaan antara VH dan PX yang akan membantu Anda memutuskan unit mana yang harus digunakan dalam desain web Anda.

  • VH: Viewport Heights adalah unit pengukuran yang mengacu pada ukuran jendela pandangan browser. VH mengukur 1% dari panjang jendela pandangan. Contohnya, jika pandangan browser Anda 800 piksel tingginya, maka 1VH setara dengan 8 piksel. Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat gambar selalu terlihat di tengah layar, maka Anda dapat mengaturnya ke 50VH. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan VH dapat mempengaruhi tata letak pada perangkat dengan resolusi yang lebih rendah, jadi pastikan untuk memeriksanya dalam perangkat uji sebelum menerapkan penggunaan VH di situs Anda.
  • PX: Piksel adalah unit pengukuran paling umum yang digunakan dalam desain web. PX mengacu pada unit pengukuran secara absolut dan disesuaikan dengan resolusi layar. Jadi, jika Anda mengatur ukuran font ke 16px, maka itu akan tetap 16px pada semua perangkat dengan resolusi layar yang sama. Namun, situasi tersebut dapat menjadi cukup rumit pada perangkat dengan layar yang berbeda, terutama jika Anda sedang merancang untuk perangkat dengan rentang lebar piksel yang luas, seperti Desktop dan Laptop.

Sebelum Anda memutuskan menggunakan unit pengukuran tertentu dalam desain Anda, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.

  • Ukuran Layar: Jika Anda merancang untuk perangkat seluler, unit pengukuran VH dapat menjadi pilihan yang lebih baik karena piksel rawan memperlihatkan ketidakstabilan pada layar melalui resolusi yang berbeda. Selama perancangan desain tetap melihat pada ukuran layar yang optimal dan pastikan ini terlihat baik pada berbagai tata letak/proposi yang berbeda yang akan mendorong pengalaman pengguna yang lebih baik.
  • Font Size: Jika Anda menggunakan unit pengukuran PX untuk menentukan ukuran font, penting untuk diingat bahwa ini dapat menghasilkan masalah karena ukuran font akan tetap sama, tidak peduli seberapa besar atau kecil layar pengguna. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika pengguna memiliki layar kecil, di mana ukuran font terlalu kecil, atau jika pengguna memiliki layar besar, di mana ukuran font terlalu besar. Akhirnya ini bisa merusak tata letak sekaligus text (font) yang ada.
  • Tata Letak: Jika Anda ingin mengatur tata letak dengan sempurna, Anda mungkin ingin menggabungkan kedua unit pengukuran, VH dan PX. Anda dapat menggunakan VH untuk menentukan ukuran area, dan PX untuk mengatur elemen di dalamnya. Misalnya, Anda dapat menggunakan VH untuk mengatur lebar dan tinggi blok, dan PX untuk menentukan ukuran font atau tabungan elemen tertentu seperti gambar atau ikon.

Maka dari itu, Anda dapat memilih untuk menggunakan satu atau keduanya, atau mencoba kombinasi antara keduanya. Persoalan penggunaan unit pengukuran didasarkan pada kebutuhan dan keinginan desain dalam situs web Anda. Pastikan untuk menguji desain Anda pada beberapa perangkat untuk memastikan bahwasannya keduanya memberikan pengaruh yang baik.

Unit Pengukuran Keterangan
VH Ukuran yang berdasarkan proporsi konten halaman yang ada
PX Ukuran yang hanya terbatas pada skala piksel pada media yang digunakan

Mengenal Lebih Dalam tentang VH dan PX

Saat mendesain layout website, salah satu pertanyaan umum yang muncul adalah mana yang harus dipilih antara nilai ukuran VH atau PX. Sebelum memilihnya, ada baiknya kita memahami perbedaan dan fungsi keduanya secara lebih mendalam.

Nah, berikut ini adalah penjelasan terperinci perbedaan antara VH dan PX:

Perbedaan Antara VH dan PX

  • VH (Viewport Height) adalah ukuran relatif dari tinggi layar pengguna dalam satu persen. Jika tinggi layar 1000px, 1VH adalah sama dengan 10px, 3VH sama dengan 30px, dan seterusnya.
  • PX (Pixel) adalah ukuran absolut dalam pixel. PX tetap akan memiliki ukuran yang sama, sama seperti 10px akan selalu menjadi 10px, terlepas dari tinggi layar pengguna.
  • VH berubah secara dinamis sesuai dengan ukuran layar pengguna, sedangkan PX mempertahankan ukuran yang sama.
  • VH umumnya digunakan dalam tata letak halaman web yang responsif, sedangkan PX umumnya digunakan dalam elemen seperti gambar atau teks tertentu yang membutuhkan ukuran tetap.
  • Jika menggunakan VH, elemen akan terlihat besar di layar yang kecil dan kecil di layar yang besar. Pengguna akan dapat melihat lebih banyak halaman pada layar yang besar dan harus menggulir lebih banyak pada layar yang kecil.
  • Jika menggunakan PX, elemen akan memiliki ukuran tetap dan tidak akan berubah tergantung pada ukuran layar pengguna. Ini bisa membuat layout terlihat kurang responsif pada layar yang berbeda.
  • Pemilihan antara VH atau PX tergantung pada jenis elemen yang akan digunakan dan bagaimana elemen tersebut nantinya akan tampil pada layar pengguna.

Fungsi VH dan PX dalam Desain Web

Perbedaan antara VH dan PX memengaruhi bagaimana elemen terlihat pada layar pengguna. Terkadang, kombinasi antara keduanya akan memberikan hasil terbaik. Misalnya, elemen berukuran tetap seperti gambar bisa menggunakan PX, sementara tata letak keseluruhan bisa menggunakan VH untuk penyesuaian responsif.

Agar dapat memilih VH atau PX dengan tepat, developer perlu memahami bagaimana dan di mana elemen tersebut akan digunakan dalam desain halaman web.

VH (Viewport Height) PX (Pixel)
Ukuran relatif Ukuran absolut
Sesuai dengan ukuran layar pengguna Tetap sama pada semua layar
Umum digunakan pada tata letak halaman web responsif Umum digunakan pada elemen seperti gambar dan teks tertentu yang memerlukan ukuran tetap

Tentukan penggunaan antara VH atau PX berdasarkan tipe elemen yang akan digunakan dan bagaimana elemen tersebut akan tampil pada layar pengguna. Demikianlah sedikit penjelasan mengenai perbedaan dan fungsi antara VH dan PX yang dapat membantu membuat desain layout web yang lebih baik dan responsif.

Perbedaan Ukuran VH dan PX

Ketika membangun sebuah website, salah satu aspek yang sering menjadi perhatian adalah ukuran. Selain itu, penggunaan ukuran yang tepat juga dapat membuat tampilan website menjadi lebih baik. Dalam hal ini, ukuran VH dan PX sering menjadi perdebatan. Berikut adalah perbedaan dari kedua ukuran tersebut.

Perbedaan Ukuran VH dan PX

  • VH adalah singkatan dari Viewport Height, sedangkan PX adalah singkatan dari Pixels.
  • VH mengacu pada persentase tinggi viewport, sedangkan PX mengacu pada jumlah piksel di mana elemen tersebut ditempatkan.
  • Ukuran VH akan berubah-ubah tergantung pada tinggi viewport, sedangkan UK ini akan tetap sama.

Perbedaan Ukuran VH dan PX

Penggunaan yang tepat dari kedua ukuran ini dapat mempengaruhi tampilan website secara keseluruhan. Ukuran VH cocok digunakan untuk elemen halaman yang lebih besar seperti header atau section, sedangkan UK lebih cocok digunakan untuk elemen yang lebih kecil.

Apabila halaman website diakses dari perangkat yang berbeda-beda, maka penggunaan ukuran VH akan lebih menguntungkan karena ukuran tersebut akan menyesuaikan dengan tinggi viewport perangkat tersebut. Namun, apabila ingin mengontrol ukuran elemen secara lebih presisi, UK lebih cocok digunakan.

Perbedaan Ukuran VH dan PX

Untuk lebih dapat memahami perbedaan antara VH dan UK, berikut adalah tabel perbandingan dari kedua ukuran tersebut.

Ukuran VH PX
Penyesuaian ukuran terhadap viewport Ya Tidak
Mengontrol ukuran elemen secara lebih presisi Tidak Ya
Cocok digunakan untuk elemen yang lebih besar Ya Tidak
Cocok digunakan untuk elemen yang lebih kecil Tidak Ya

Demikian penjelasan mengenai perbedaan antara ukuran VH dan UK. Sebelum memutuskan untuk menggunakan salah satu ukuran tersebut, pastikan untuk mempertimbangkan kebutuhan dari halaman website yang dibangun.

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Ukuran VH dan PX

Ukuran yang digunakan di CSS untuk menentukan lebar, tinggi, margin, dan padding dapat mempengaruhi tampilan suatu website secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara penggunaan VH dan PX, beserta keuntungan dan kerugian yang terkait.

  • VH (Viewport Height) adalah unit relatif yang mengukur tinggi tampilan browser pengguna
  • PX (Pixels) adalah unit absolut yang mengukur jumlah piksel pada layar
  • PX lebih sering digunakan untuk menentukan ukuran elemen yang selalu sama, sedangkan VH lebih digunakan untuk menyesuaikan ukuran dengan tampilan pengguna

Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, penggunaan salah satu atau keduanya harus dipertimbangkan berdasarkan konteks dan situasi website. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian penggunaan VH dan PX:

Keuntungan Penggunaan VH:

  • Tampilan responsive dan fleksibel, menyesuaikan dengan lebar dan tinggi tampilan pengguna
  • Menghindari masalah overflow saat tampilan berukuran besar atau kecil
  • Mudah digunakan untuk membuat elemen full-screen

Kerugian Penggunaan VH:

  • Hanya bisa digunakan untuk menentukan tinggi elemen, tidak bisa untuk lebar
  • Kurang akurat untuk menentukan ukuran elemen yang spesifik
  • Tidak semua browser mendukung penggunaan unit ini

Keuntungan Penggunaan PX:

  • Akurat dan tepat untuk menentukan ukuran elemen yang spesifik
  • Tidak tergantung pada lebar dan tinggi tampilan, jadi relatif stabil pada semua perangkat
  • Mudah dimengerti dan digunakan oleh pengembang

Kerugian Penggunaan PX:

  • Mempunyai tingkat kekakuan pada tampilan, sehingga tidak responsif saat layar berukuran besar atau kecil
  • Tidak bisa menyesuaikan dengan ukuran tampilan pengguna
  • Mungkin mengalami overflow saat tampilan terlalu kecil
VH PX
Dapat digunakan untuk membuat tampilan full-screen Tidak dapat digunakan untuk membuat tampilan full-screen
Tidak dapat digunakan untuk menentukan lebar elemen Dapat digunakan untuk menentukan lebar dan tinggi elemen
Menghindari overflow saat tampilan berukuran besar atau kecil Mungkin mengalami overflow bila lebar tampilan terlalu kecil
Mudah membuat tampilan responsive dan fleksibel Lebih kekakuan dalam tampilan

Setiap pengembang perlu memilih unit yang tepat berdasarkan kebutuhan dan konteks website yang sedang dibuat. Dalam beberapa kasus, kombinasi penggunaan kedua unit ini bisa membawa hasil yang optimal dalam tampilan suatu website.

Cara Konversi Ukuran VH ke PX atau Sebaliknya

Ukuran viewport adalah salah satu elemen penting dalam desain responsif. Salah satu cara untuk menentukan ukuran elemen pada desain responsif adalah dengan menggunakan ukuran viewport seperti vh (view height) dan px (pixel). Namun terkadang, kita membutuhkan metode konversi antara satuan ukuran ini. Berikut ini adalah cara konversi ukuran VH ke PX atau sebaliknya:

Cara Konversi Ukuran VH ke PX atau Sebaliknya:

  • 1 VH adalah sama dengan 1/100 dari tinggi viewport. Jadi, jika tinggi viewport adalah 1000px, maka 1 VH adalah sama dengan 10px (1000px x 1/100).
  • Untuk mengkonversi ukuran PX ke VH, kita dapat menggunakan rumus berikut: UkuranElemenDalamVH = (UkuranElemenDalamPX / TinggiViewport) x 100%. Misalnya, jika ukuran elemen adalah 500px pada viewport dengan tinggi 1000px, maka ukuran elemen dalam VH adalah (500 / 1000) x 100% = 50VH.
  • Untuk mengkonversi ukuran VH ke PX, kita dapat menggunakan rumus berikut: UkuranElemenDalamPX = (UkuranElemenDalamVH x TinggiViewport) / 100%. Misalnya, jika ukuran elemen adalah 50VH pada viewport dengan tinggi 1000px, maka ukuran elemen dalam PX adalah (50 x 1000) / 100% = 500PX.

Contoh Konversi Ukuran VH ke PX atau Sebaliknya:

Berikut adalah tabel konversi ukuran VH ke PX pada berbagai tinggi viewport:

Ukuran Elemen dalam VH Viewheight 300px Viewheight 500px Viewheight 1000px
10VH 30px 50px 100px
20VH 60px 100px 200px
50VH 150px 250px 500px

Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa 1VH akan berbeda-beda ketika diterapkan pada viewport dengan tinggi yang berbeda-beda. Namun, dengan menggunakan rumus konversi yang tepat, kita dapat dengan mudah mengubah ukuran elemen dari satuan VH ke PX atau sebaliknya sesuai dengan kebutuhan desain kita.

Contoh Implementasi Penggunaan Ukuran VH dan PX pada Desain Web

Banyak elemen dalam desain web yang memerlukan ukuran yang tepat, baik itu dalam pixel (px) maupun viewport height (vh). Berikut adalah beberapa contoh implementasi penggunaan ukuran VH dan PX pada desain web:

  • Ukuran font: Untuk memberikan tampilan yang baik pada kalimat atau paragraf, ukuran font harus diperhitungkan. Ukuran font yang pas dapat memberikan kenyamanan membaca bagi pengguna. Untuk itu kita perlu memperhatikan ukuran font dengan ukuran px pada elemen yang diberi tanda <p>.
  • Lebar elemen: Salah satu elemen yang membutuhkan ukuran yang pas adalah lebar elemen. Jika lebar elemen terlalu kecil maka elemen web yang dimaksud kurang menarik. Untuk memperbaiki hal tersebut kita dapat menentukan lebar elemen dengan ukuran px atau rasio ukuran tergantung dari layar yang digunakan.
  • Ukuran header: Ukuran Header sangat berpengaruh pada tampilan visual situs web. Untuk itu, kita sering menggunakan ukuran vh pada header agar dapat menyesuaikan ukuran layar yang digunakan oleh pengguna, karena ukuran VH dilakukan untuk menentukan ukuran persentase dari layar.

Dalam contoh ini kita dapat melihat perbedaan penggunaan ukuran px dan vh. Ukuran px berbasis pada ukuran pixel sedangkan ukuran vh didasarkan pada ukuran layar. untuk meningkatkan fungsionalitas setiap elemen web, kita dapat menggabungkan penggunaan ukuran px dan vh pada elemen yang sama untuk mencapai ukuran yang pas.

Berikut adalah contoh penggunaan ukuran px dan vh pada tabel:

No Nama Alamat Umur
1 David Jakarta 25
2 Nova Surabaya 30
3 Rizky Bandung 27

Dari contoh tersebut, kita dapat melihat penggunaan ukuran px dan vh dalam memperhitungkan lebar kolom tabel dan ukuran font pada teks pada tabel.

Perbedaan VH dan PX

Sebagai seorang yang terbiasa dengan dunia desain dan pengembangan web, tentunya kamu pasti sudah mengenal istilah seperti VH (viewport height) dan PX (pixel). Keduanya sering digunakan dalam mengatur ukuran elemen di website. Namun, adakah perbedaan antara kedua unit pengukuran ini?

  • VH adalah unit pengukuran yang berdasarkan pada ukuran viewport atau area tampilan pengguna pada perangkat. 1 VH merepresentasikan 1/100 dari tinggi viewport. Sebagai contoh, jika tinggi viewport adalah 800px, maka 1 VH adalah setara dengan 8px.

  • Sedangkan PX adalah unit pengukuran yang berbasis pada piksel atau titik terkecil dalam layar. Ukuran PX sama dalam setiap perangkat yang digunakan, sehingga elemen dengan ukuran 100px di layar laptop akan terlihat sama dengan elemen yang memiliki ukuran yang sama di layar smartphone.

Jadi, salah satu perbedaan utama antara VH dan PX terletak pada dasar pengukuran yang digunakan. VH mengacu pada area tampilan pengguna, sedangkan PX merujuk pada jumlah piksel dalam satu layar.

Namun, penggunaan kedua units ini juga tergantung pada keperluan dan tujuan desain website. Berikut adalah beberapa perbedaan lebih lanjut antara VH dan PX.

Perbedaan VH PX
Skalabilitas Skalabilitas lebih baik, karena ukuran elemen beradaptasi dengan berubahnya ukuran viewport Tidak terlalu baik, karena elemen tidak dapat beradaptasi dengan baik ketika diakses melalui perangkat dengan resolusi berbeda
Kemudahan penggunaan Tidak terlalu mudah karena tidak semua developer familiar dengan penggunaan VH Sangat mudah dan sering digunakan karena unit pengukuran PX sudah dikenal luas oleh banyak developer
Kompatibilitas Tidak semua browser mendukung penggunaan VH, sehingga perlu merancang sebuah fallback Sudah didukung oleh hampir semua browser yang ada, sehingga tidak perlu khawatir tentang kompatibilitas

Sejak munculnya penggunaan ukuran viewport dalam desain web, penggunaan unit VH menjadi populer, terutama untuk mendukung tampilan website yang responsif. Namun, PX tetap diandalkan sebagai acuan untuk skala yang tetap dan desain yang lebih presisi. Sebagai seorang pengembang atau desainer web, perlu memahami perbedaan antara VH dan PX serta kelebihan masing-masing unit pengukuran sehingga bisa memilih mana yang paling sesuai untuk kebutuhan desain website.

VH dan PX: Mana yang Lebih Cocok Digunakan?

Mungkin Anda telah terbiasa dengan penggunaan satuan piksel atau pixel (px) sebagai ukuran elemen dalam desain website. Namun, beberapa tahun belakangan, penggunaan viewport height (vh) menjadi semakin umum digunakan. Apa perbedaan antara penggunaan vh dan px, dan mana yang lebih cocok digunakan? Artikel ini akan membahas perbedaan antara kedua satuan tersebut.

13. Keuntungan Penggunaan VH

  • VH lebih fleksibel dibandingkan dengan px karena ukurannya dapat menyesuaikan dengan layar perangkat pengguna. Dengan demikian, pemasangan elemen dalam desain website tidak perlu dilakukan berulang kali jika digunakan untuk banyak perangkat.
  • Porsi elemen website menggunakan satuan vh relatif sama dari satu perangkat ke perangkat yang lainnya. Ukuran satu vh pada satu layar besar tidak jauh berbeda dengan ukuran vh pada layar yang lebih kecil.
  • VH memudahkan designer dalam membuat format layout untuk berbagai jenis perangkat yang berbeda seperti desktop dan mobile.

Dengan keuntungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan satuan viewport height dalam desain website lebih cocok digunakan dibandingkan dengan penggunaan piksel. Namun, tetap perlu mempertimbangkan sifat dari elemen yang akan ditempatkan dalam desain untuk menentukan satuan yang tepat demi menghasilkan tampilan yang maksimal dan optimal.

Perbedaan Signifikan Antara VH dan PX

Bagi mereka yang terbiasa membangun tampilan situs web atau aplikasi, keduanya pasti sudah tidak asing lagi dengan definisi ‘vh’ dan ‘px’. VH (Viewport Height) adalah satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur bagian tinggi suatu halaman, sedangkan PX (Pixel) adalah satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur ukuran elemen dalam piksel.

Terlepas dari ukurannya yang berbeda, berikut ini adalah perbedaan signifikan antara VH dan PX:

  • Pengaturan VH adalah responsif terhadap perubahan ukuran layar, sedangkan PX tetap statis dan tidak responsif.
  • VH cenderung lebih fleksibel daripada PX dalam hal mengatur lebar dan tinggi elemen, karena dapat disesuaikan dengan ukuran viewport secara dinamis. Sementara itu, PX pasti akan menetapkan tinggi dan lebar elemen secara statis, sehingga sulit untuk diubah apabila viewport berubah.
  • Meskipun VH dan PX keduanya dapat digunakan untuk mengukur elemen pada halaman web, tetapi penggunaan VH lebih sering terlihat pada layout yang memerlukan tata letak dinamis seperti header atau footer. Sebaliknya, PX digunakan untuk mengatur elemen spesifik, seperti teks atau gambar.

Untuk lebih memahami perbedaan antara VH dan PX, Anda dapat merujuk pada tabel di bawah ini:

VH (Viewport Height) PX (Pixel)
Ukuran responsif
terhadap perubahan ukuran layar
Ukuran statis yang tidak
merespons saat ukuran layar berubah
Lebih fleksibel
untuk mengatur lebar dan tinggi elemen
Sulit diubah jika viewport berubah
Digunakan pada layout yang
memerlukan tata letak dinamis
Digunakan untuk mengatur elemen spesifik

Dalam kesimpulannya, meskipun VH dan PX keduanya digunakan dalam pengembangan web dan aplikasi, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal fleksibilitas, responsivitas yang berbeda, serta penggunaannya pada elemen yang berbeda. Sebagai developer yang berpengalaman, Anda harus memahami perbedaan ini untuk dapat menggunakan satuan ukuran yang tepat sesuai kebutuhan Anda.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan VH dan PX pada Desain Web

Desain web menjadi salah satu bidang yang sangat berkembang di era digital seperti sekarang ini. Untuk menciptakan tampilan website yang menarik dan berkualitas, palet warna, layout yang baik, dan jenis font yang tepat harus dipilih. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan ukuran elemen di dalam desain. Dua elemen ukuran yang sering digunakan dalam desain web adalah VH dan PX.

Dalam pengembangan desain web, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan VH dan PX agar dapat memilih yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan desain web.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan VH dan PX pada Desain Web

  • VH (Viewport Height) adalah satuan ukuran yang relatif terhadap tinggi viewport browser yang digunakan. Kelebihannya adalah elemen yang diukur dengan satuan ini akan mengikuti ukuran layar pengguna sehingga tampilannya akan konsisten pada berbagai layar perangkat.
  • Kekurangannya adalah saat digunakan bersamaan dengan elemen yang memiliki ukuran pixel, dapat mengakibatkan ketidakseimbangan proporsi elemen jika viewport browser diubah atau halaman dibuka pada perangkat dengan ukuran layar yang sangat berbeda.
  • PX (Pixel) adalah satuan ukuran yang absolut dan tetap. Kelebihannya adalah elemen dengan ukuran pixel tetap dan tidak berubah, sehingga tampilannya lebih konsisten pada semua perangkat.
  • Kekurangannya adalah elemen dengan ukuran piksel tetap mungkin terlalu kecil atau terlalu besar, terutama jika desain web diakses pada perangkat dengan ukuran layar yang sangat berbeda.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan VH dan PX pada Desain Web

Pengembang desain web perlu mempertimbangkan perbedaan penggunaan VH dan PX pada elemen desain, termasuk gambar, teks, dan elemen lainnya. Satuan ukuran VH biasanya digunakan pada elemen yang memerlukan perubahan ukuran yang responsif terhadap perubahan ukuran tampilan pengguna, seperti header atau footer.

Sementara itu, satuan ukuran piksel sering digunakan pada elemen yang bentuk dan ukurannya tidak berubah, seperti tombol navigasi maupun menu. Perlu diperhatikan bahwa proporsi dan pemakaian elemen yang tepat akan membantu menciptakan desain web yang berkualitas dan dapat memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna website.

VH PX
Ukuran yang relatif terhadap tinggi viewport browser Ukuran yang absolut dan tetap pada semua perangkat
Memungkinkan elemen yang diukur dengan satuan ini untuk mengikuti ukuran layar pengguna Memberikan tampilan yang lebih konsisten pada semua perangkat
Dapat menyebabkan ketidakseimbangan proporsi elemen jika bersamaan dengan ukuran pixel Elemen dengan ukuran piksel tetap mungkin terlihat terlalu kecil atau terlalu besar pada perangkat dengan ukuran layar yang sangat berbeda

Penggunaan VH dan PX pada desain web merupakan pilihan yang harus dipikirkan secara matang. Pengembang desain web perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing satuan ukuran agar dapat menciptakan desain web yang berkualitas dan responsif pada berbagai perangkat.

Tips Memilih Ukuran yang Tepat untuk VH atau PX

Perbedaan antara vh dan px dapat memengaruhi tampilan visual dari sebuah website. Ukuran viewport, resolusi layar, dan bahkan jenis font yang digunakan akan mempengaruhi ukuran yang tepat yang harus digunakan untuk elemen di website Anda. Ada beberapa tips yang dapat membantu Anda memilih ukuran yang tepat untuk vh atau px:

  • Pertama, pastikan Anda memahami perbedaan antara vh dan px. Px adalah satuan ukur yang selalu memiliki ukuran yang sama, sedangkan vh mengikuti ukuran viewport.
  • Ketika memilih ukuran untuk elemen seperti teks, gunakanlah px. Hal itu dapat membantu menentukan ukuran yang tepat dan memudahkan bagi pengguna lain untuk membaca dan memahami konten Anda.
  • Sementara itu, untuk ukuran elemen seperti header, bagian navigasi, dan gambar latar belakang, gunakanlah vh. Ini akan memastikan bahwa elemen-elemen tersebut memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran viewport.

Selain itu, mempertimbangkan faktor lain seperti resolusi layar dan jenis font yang digunakan juga dapat membantu Anda memilih ukuran yang tepat untuk vh dan px. Ukuran yang tepat akan memastikan bahwa elemen di website Anda terlihat proporsional dan tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan meliputi:

  • Cari tahu ukuran layar paling umum dari pengguna target Anda dan pertimbangkan faktor-faktor tersebut ketika menentukan ukuran elemen.
  • Jangan mengabaikan ukuran font yang digunakan pada website Anda. Ukuran font yang lebih besar dapat mempengaruhi ukuran elemen lain pada website Anda.
  • Perhatikan bagaimana elemen di tampilan desktop dapat berbeda dengan tampilan mobile. Pastikan bahwa ukuran elemen yang Anda pilih dapat menyesuaikan dengan kedua tampilan tersebut.

Terakhir, di bawah ini adalah tabel yang dapat membantu Anda memilih ukuran yang tepat untuk elemen di website Anda:

Jenis Elemen Ukuran yang Tepat
Header 10-15vh
Navigasi 5-10vh
Konten Teks 16-24px
Gambar 40-60vw

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan menggunakan tabel sebagai panduan, Anda dapat memilih ukuran yang tepat untuk elemen di website Anda yang dapat membuat website Anda terlihat lebih profesional dan mudah digunakan oleh pengguna.

Penerapan Penggunaan Ukuran VH dan PX pada Desain Responsive

Desain web responsive menjadi semakin populer karena dapat membuat konten lebih mudah dilihat di semua layar, dari desktop hingga ponsel cerdas. Dalam membuat desain yang responsif, ukuran menjadi faktor yang penting. Dua ukuran yang sering digunakan dalam desain web responsif adalah viewport height (VH) dan pixel (PX).

  • VH digunakan untuk mengukur persentase ketinggian tampilan layar, sehingga membuat sebuah elemen responsive pada layar yang berbeda-beda tingginya.
  • PX digunakan sebagai ukuran tetap halaman web, sehingga tampilan layar akan sama di semua perangkat yang digunakan oleh pengguna.

Sementara penggunaan VH dan PX dalam desain responsif tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu, namun ada beberapa penerapan umum yang bisa diterapkan dalam desain responsif dengan menggunakan kedua ukuran tersebut:

1. Responsif terhadap ukuran layar. Penggunaan VH dan PX membantu membuat elemen responsif terhadap ukuran layar. Dalam hal ini VH sering digunakan untuk konten seperti gambar atau header yang diinginkan tetap berada di sisi atas layar, terlepas dari ukuran layar. Sedangkan PX sering digunakan untuk membuat ukuran font tetap sama di semua perangkat.

2. Menyesuaikan elemen pada ukuran layar. Pemakaian VH dan PX juga digunakan untuk menyesuaikan tampilan elemen pada ukuran layar yang berbeda. Pada layar yang lebih kecil, elemen dengan ukuran VH bisa mengikuti ukuran layar, sedangkan elemen dengan ukuran PX lebih sering diset untuk tetap sama di semua layar.

3. Menentukan ukuran container. Dalam desain responsif, ukuran container sering digunakan untuk menyesuaikan ukuran konten dengan ukuran layar. Penggunaan VH dan PX dapat membantu menentukan ukuran container agar sesuai dengan ukuran layar dan membantu mengatur tata letak konten pada layar yang berbeda.

Ukuran Deskripsi
VH Menerapkan persentase ketinggian dari viewport
PX Menggunakan piksel sebagai ukuran tetap

Kesimpulannya, penggunaan VH dan PX pada desain responsif dapat membuat tampilan halaman web menjadi lebih konsisten dan mudah dilihat di semua layar. Penting untuk mengatur elemen konten dengan cermat dengan mempertimbangkan ukuran layar dan preferensi pengguna saat menggunakan media sosial atau mencari informasi online.

Perbedaan VH dan PX

Jika Anda telah lama bergelut dalam dunia web design atau web development, pasti pernah mendengar istilah VH dan PX. Ini adalah unit dalam CSS yang digunakan untuk menentukan ukuran elemen di dalam sebuah website. Beberapa desainer mungkin lebih suka menggunakan satu unit dibanding yang lain. Namun, apakah Anda tahu apa perbedaan antara VH dan PX?

Secara umum, VH sering digunakan untuk menentukan ukuran elemen dalam halaman yang skrolable. Sedangkan PX digunakan untuk menentukan ukuran elemen dalam halaman yang tidak skrolable seperti button atau logo. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • VH adalah singkatan dari viewport height, yang merupakan ukuran lebar dari sebuah halaman web.
  • 1 VH sama dengan 1% dari lebar dari viewport.
  • Perangkat dengan tampilan yang berbeda-beda dapat mempengaruhi penggunaan VH.
  • PX adalah singkatan dari piksel, yaitu unit yang digunakan untuk mengukur ukuran elemen pada layar.
  • 1 PX sama dengan 1 piksel pada layar.
  • Ukuran PX bisa berbeda-beda pada layar dengan resolusi yang berbeda.

Setiap unit memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, oleh karena itu memilih unit yang tepat sangat penting untuk meningkatkan kualitas dari website yang sudah dibuat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih unit:

  • VH lebih fleksibel karena ukurannya berubah sesuai dengan lebar halaman dan meningkatkan responsifitas website.
  • PX lebih pasti dan sesuai untuk mengukur elemen yang statis seperti button atau logo.
  • Pilihan unit yang tepat dapat mempercepat waktu pemuatan website dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Dalam memilih antara VH atau PX, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jadi pastikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dari website yang sedang dikerjakan dan mempertimbangkan viewport dan resolusi dari perangkat yang akan digunakan.

VH PX
Lebih fleksibel Lebih pasti
Sesuai untuk halaman yang skrolable Sesuai untuk elemen statis
Tergantung pada lebar halaman Tergantung pada resolusi layar

Secara garis besar, penggunaan VH atau PX pada elemen website bergantung pada kebutuhan dan desain dari website. Jika Anda ingin membuat website yang responsif dan fleksibel, VH bisa menjadi pilihannya. Jika ingin menentukan ukuran elemen dengan pasti, maka PX bisa menjadi pilihan.

Apa itu Ukuran VH dan PX?

Ukuran adalah hal yang terpenting saat membuat website. Salah satu hal penting yang perlu dipahami adalah ukuran VH dan PX. VH dan PX adalah unit pengukuran dalam web design yang sering digunakan dalam HTML dan CSS. Kedua satuan itu saling berbeda meskipun terdengar mirip.

  • VH atau “Viewport Height” adalah satuan pengukuran berdasarkan tinggi tampilan browser. Satuan ini berkisar dari 0 hingga 100% dan akan memberikan nilai ukuran yang dinamis tergantung pada tinggi layar pengguna.
  • PX atau “Pixel” adalah satuan pengukuran absolute yang mencirikan jumlah piksel dalam width atau height suatu element.

Bagi para desainer web, pilihan satuan pengukuran mana yang akan digunakan sangatlah penting. Keduanya memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan.

Berikut adalah beberapa perbedaan antara VH dan PX:

Ukuran VH Ukuran PX
Ukuran yang sangat fleksibel bergantung pada ukuran layar pengguna. Ukuran yang tetap dan konsisten di semua device dan browser.
Lebih mudah untuk menyesuaikan ukuran dengan layar yang berbeda dalam satu halaman. Lebih sulit untuk menyesuaikan ukuran dengan layar yang berbeda dalam satu halaman.
Lebih cocok untuk membuat efek-efek animasi dengan ukuran variabel. Lebih cocok untuk membuat layout website yang kompleks dengan ukuran yang terukur secara detail.

Dalam kesimpulannya, baik VH dan PX memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing. Sebagai seorang desainer web, memilih satuan pengukuran yang tepat tergantung pada kebutuhan proyek. Namun, penting untuk memastikan bahwa ukuran yang dipilih dapat menyesuaikan dengan berbagai jenis layar.

Bagaimana Membedakan Ukuran VH dan PX?

Ukuran VH dan PX merupakan hal yang seringkali menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan desain sebuah website. Perbedaan antara keduanya adalah pada jenis satuan pengukurannya. VH atau Viewport-Height adalah satuan pengukuran yang menyesuaikan ukuran dengan resolusi layar yang digunakan oleh pengguna. Sedangkan PX atau pixel adalah satuan pengukuran yang tetap pada ukuran tertentu, sehingga tidak mengikuti resolusi layar pengguna.

  • Untuk membedakan ukuran VH dan PX, dapat dilihat pada penggunaan dalam kode CSS. Jika menggunakan satuan pengukuran VH, biasanya digunakan dalam pengaturan ukuran elemen berdasarkan tinggi layar pengguna. Sedangkan jika menggunakan satuan pengukuran PX, biasanya digunakan dalam pengaturan ukuran elemen dengan ukuran tetap yang sudah ditentukan sebelumnya.
  • Perbedaan lainnya adalah pada penggunaan yang terbaca pada elemen tertentu. Jika menggunakan pengukuran VH, maka ukuran elemen tersebut akan berubah-ubah sesuai dengan resolusi layar pengguna. Sedangkan jika menggunakan pengukuran PX, maka ukuran elemen tersebut akan tetap sama, tidak peduli dengan resolusi layar pengguna.
  • Perbedaan lainnya adalah pada penggunaan dalam media query. Jika menggunakan satuan pengukuran VH, media query tersebut akan mengubah ukuran elemen sesuai dengan resolusi layar pengguna. Sedangkan jika menggunakan satuan pengukuran PX, media query tersebut akan tetap sama, tidak peduli dengan resolusi layar pengguna.

Jika suatu website menggunakan ukuran elemen berdasarkan satuan pengukuran PX, maka ukuran tersebut akan tetap sama, tidak peduli dengan resolusi layar pengguna. Hal ini bisa membuat tampilan website terlihat tidak responsif, terutama pada layar yang lebih kecil. Oleh karena itu, menggunakan satuan pengukuran VH dalam elemen yang dimaksudkan untuk responsif sangatlah dianjurkan.

Untuk lebih memahami perbedaan ukuran VH dan PX, berikut adalah tabel perbedaan antara keduanya.

Satuan Pengukuran Deskripsi Kelebihan Kekurangan
Viewport-Height (VH) Satuan pengukuran yang menyesuaikan ukuran dengan resolusi layar yang digunakan oleh pengguna Responsif, menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar pengguna Tidak tepat untuk pengaturan ukuran elemen dengan ukuran tetap
Pixel (PX) Satuan pengukuran tetap pada ukuran tertentu Tepat untuk pengaturan ukuran elemen dengan ukuran tetap Tidak responsif, ukuran tetap tidak menyesuaikan dengan resolusi layar pengguna

Keunggulan dan Kelemahan Ukuran VH dan PX

Ukuran dalam desain web sangat penting untuk memberikan tampilan yang konsisten dan terlihat menarik. Dalam desain web, ukuran biasanya diukur menggunakan piksel (px) atau persentase viewport (vh). Dalam artikel ini, kita akan membahas keunggulan dan kelemahan dari kedua jenis ukuran ini.

Perbedaan dasar antara px dan vh adalah bahwa px adalah unit pengukuran tetap, sedangkan vh adalah unit pengukuran relatif. Ini berarti bahwa ukuran px selalu akan tetap sama, meskipun perangkat yang digunakan berubah, sedangkan vh akan bereaksi terhadap perubahan ukuran viewport. Berikut adalah beberapa keunggulan dan kelemahan masing-masing ukuran.

Keunggulan dan Kelemahan Ukuran Piksel (px)

  • Keunggulan: Ukuran piksel memberikan tingkat kontrol yang tinggi dalam mengatur ukuran elemen desain. Kita dapat menentukan ukuran yang spesifik untuk setiap elemen di halaman web kita.
  • Kelemahan: Ukuran piksel tidak responsif, yang berarti tidak akan berubah ukuran sesuai dengan perangkat yang digunakan oleh pengguna. Ini dapat menyebabkan masalah dalam tampilan, terutama pada perangkat mobile dengan layar yang lebih kecil.

Keunggulan dan Kelemahan Ukuran Viewport Persentase (vh)

Sekarang mari kita bahas tentang keunggulan dan kelemahan dari ukuran viewport persentase.

  • Keunggulan: Ukuran viewport persentase sangat responsif dan akan menyesuaikan ukuran dengan perangkat yang digunakan oleh pengguna. Hal ini penting dalam memastikan desain yang seragam dan menarik pada semua ukuran layar.
  • Kelemahan: Ukuran viewport persentase cukup sulit dikontrol dan pada beberapa kasus dapat mengganggu tampilan desain. Selain itu, dalam beberapa kasus, viewport persentase tidak dapat digunakan untuk mengatur ukuran elemen spesifik di halaman web.

Tabel Perbandingan Ukuran Px dan Vh

Ukuran Px Ukuran Vh
Tidak responsif Sangat responsif
Memberikan tingkat kontrol yang tinggi Cukup sulit dikontrol
Cocok untuk menentukan ukuran elemen spesifik Tidak dapat digunakan untuk mengatur ukuran elemen spesifik pada halaman web

Dalam mengambil keputusan tentang ukuran yang akan digunakan dalam desain web kita, kita harus mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing ukuran. Ukuran piksel memberikan tingkat kontrol yang tinggi, tetapi kurang responsif, sementara viewport persentase sangat responsif, tetapi sulit dikontrol. Dalam beberapa kasus, redundan menggunakan kedua jenis ukuran ini dapat menghasilkan desain web yang lebih baik dan responsif.

Konversi Ukuran VH ke PX atau Sebaliknya secara Mudah

Ukuran unit dalam desain web seringkali menjadi topik yang membingungkan bagi banyak desainer, terutama bagi pemula. Salah satu perbedaan utama antara ukuran VH dan PX adalah bahwa VH (Viewport Height) adalah unit yang bergantung pada lebar layar, sedangkan PX (Pixel) adalah unit tetap yang terdefinisi di setiap perangkat. Namun, sebenarnya mudah untuk mengubah ukuran VH ke PX atau sebaliknya dengan menggunakan rumus matematika sederhana. Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan konversi ukuran VH ke PX atau sebaliknya dengan mudah.

  • Konversi VH ke PX: Untuk mengubah ukuran VH ke PX, Anda hanya perlu mengalikan jumlah VH dengan tinggi viewport saat ini. Formula matematika untuk menghitungnya adalah sebagai berikut: PX = VH x height viewport (dalam pixel). Misalnya, jika Anda ingin mengubah ukuran font dari 5vh ke pixel saat viewport Anda memiliki tinggi sebesar 800 pixel, Anda hanya perlu mengalikan 5vh dengan 800 pixel, seperti ini: 5vh x 800 = 40px. Oleh karena itu, ukuran font yang pertama kali diukur dalam VH akan menjadi 40px saat diukur dalam unit PX.
  • Konversi PX ke VH: Untuk mengubah ukuran PX ke VH, Anda perlu membagi jumlah PX dengan tinggi viewport saat ini. Formula matematika untuk menghitungnya adalah sebagai berikut: VH = (PX / height viewport) x 100%. Misalnya, jika Anda ingin mengubah ukuran font dari 40px menjadi unit VH saat viewport Anda memiliki tinggi sebesar 800 pixel, Anda hanya perlu membagi 40px dengan 800 pixel, seperti ini: 40px / 800 = 0.05. Oleh karena itu, ukuran font yang pertama kali diukur dalam unit PX akan menjadi 5vh saat diukur dalam unit VH.
  • Pertimbangkan penggunaan unit yang tepat: Meskipun Anda dapat mengubah ukuran VH ke PX atau sebaliknya seperti yang dijelaskan di atas, akan lebih baik untuk menggunakan unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan desain Anda. Misalnya, jika Anda ingin mengukur ukuran elemen dalam piksel, maka sebaiknya Anda menggunakan unit PX. Sementara itu, jika Anda ingin mengukur ukuran elemen dalam persentase dari lebar viewport, maka sebaiknya Anda menggunakan unit % atau VW (Viewport Width).

Dalam kesimpulannya, mengubah ukuran VH ke PX atau sebaliknya dapat dilakukan dengan mudah menggunakan rumus matematika yang sederhana. Namun, ada baiknya untuk mempertimbangkan penggunaan unit yang tepat untuk desain Anda. Dengan demikian, Anda dapat memastikan bahwa desain Anda akan tetap terlihat sempurna terlepas dari ukuran layar atau perangkat yang digunakan oleh pengguna.

Unit Deskripsi
VH Viewport Height, unit yang bergantung pada lebar layar
PX Pixel, unit tetap yang terdefinisi di setiap perangkat
% Persentase, unit yang berdasarkan pada ukuran parent element
VW Viewport Width, unit yang bergantung pada tinggi layar

Sumber: https://tim.blog/2010/12/22/5-questions-to-ask-when-starting-a-business/

Contoh Implementasi Penggunaan Ukuran VH dan PX pada Desain Responsif

Dalam dunia desain web, penggunaan ukuran dimensi pada elemen menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan tampilan yang responsif dan fleksibel pada berbagai ukuran layar. Dua ukuran yang sering digunakan adalah VH dan PX.

Perbedaan dasar antara VH dan PX terletak pada satuan pengukurannya. VH (View Height) adalah satuan yang mengacu pada tinggi viewport, yaitu area yang menampilkan konten di browser. Sedangkan PX (Pixel) adalah satuan yang mengacu pada jumlah piksel yang dipakai untuk membuat dimensi elemen.

  • Contoh Implementasi Penggunaan VH
  • Jika kita ingin membuat elemen dengan ukuran setara dengan 50% dari tinggi viewport, maka kita dapat menggunakan nilai 50vh. Ini sangat berguna untuk menciptakan tampilan yang proporsional dan responsif pada berbagai ukuran layar.

  • Contoh Implementasi Penggunaan PX
  • Untuk membuat elemen dengan ukuran yang tetap dan proporsional, penggunaan PX masih sangat dibutuhkan. Kita dapat menentukan ukuran elemen dengan nilai PX yang sesuai dengan kebutuhan, dan mengatur ukurannya secara manual pada berbagai ukuran layar dengan menggunakan media query.

Selain itu, kombinasi antara penggunaan VH dan PX juga sering digunakan. Misalnya, kita mengatur ukuran lebar elemen dengan nilai PX dan tingginya dengan nilai VH, sehingga ukuran elemen tetap proporsional pada berbagai ukuran layar.

Contoh Keterangan
width: 90% Mengatur lebar elemen 90% dari lebar viewport
height: 50vh Mengatur tinggi elemen setara dengan 50% dari tinggi viewport
padding: 20px Mengatur padding pada elemen sebesar 20 piksel

Dalam melakukan implementasi penggunaan ukuran VH dan PX, kita perlu memperhatikan prinsip desain responsif agar tampilan web dapat terlihat rapi dan tetap proporsional pada berbagai ukuran layar.

Perbedaan VH dan PX

Saat membuat tampilan dalam web desain, kita sering kali harus menggunakan satuan ukuran untuk menentukan panjang dan lebar suatu element. Dalam web desain, satuan ukuran yang biasa digunakan adalah piksel (px) dan viewport height/width (vh/vw).

Satuan ukuran piksel (px) merupakan satuan baku dalam web desain, yang mengacu pada jumlah piksel (titik) yang digunakan untuk menampilkan satu karakter pada layar. Artinya, jika Anda menentukan ukuran teks sebesar 24px pada browser Anda, itu akan sama dengan menentukan karakter tersebut sebanyak 24 piksel.

Sementara itu, ukuran viewport height (vh) merujuk pada persen tinggi dari jendela browser. Misalnya, jika Anda menentukan suatu element dengan ukuran sebesar 50vh, itu akan sama dengan setengah dari tinggi jendela browser.

Ada banyak perbedaan antara satuan ukuran px dan vh dalam web desain. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

  • Ukuran dengan piksel (px) adalah ukuran yang absolut, sementara ukuran viewport height (vh) adalah ukuran yang relatif terhadap ukuran jendela browser.
  • Ukuran dengan piksel (px) lebih cocok digunakan untuk menentukan ukuran suatu element yang harus selalu memiliki ukuran yang sama dalam setiap ukuran layar, seperti logo atau header. Sedangkan ukuran viewport height (vh) lebih cocok digunakan untuk ukuran suatu element yang harus selalu berubah-ubah seiring dengan ukuran jendela browser, seperti konten utama atau gambar header.
  • Jika kita mengubah ukuran jendela browser, maka ukuran element dalam satuan viewport height (vh) akan berubah-ubah seiring dengan persentase tinggi jendela browser. Sedangkan jika kita mengubah ukuran jendela browser, ukuran element dalam satuan piksel (px) akan tetap sama.
  • Jika Anda menggunakan ukuran dengan piksel (px) untuk element dalam desain responsif, maka ukuran element tersebut tidak akan berubah ketika layout berubah-ubah pada jendela browser yang berbeda, sehingga bisa terjadi pixelation. Sementara itu, jika Anda menggunakan ukuran viewport height (vh), maka element tersebut akan tampil dengan semestinya bahkan pada berbagai ukuran layar.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari kedua ukuran tersebut, tergantung dari kebutuhan desain Anda.

Ukuran PX Ukuran VH/VW
Ukuran absolut Ukuran relatif
Lebih cocok untuk ukuran yang selalu sama Lebih cocok untuk ukuran yang selalu berubah
Ukuran tetap ketika window resize Ukuran berubah ketika window resize dengan persentase tertentu
Tidak cocok untuk desain responsif Cocok untuk desain responsif

Jadi, dalam memilih satuan ukuran antara px dan vh/vw, pastikan bahwa keputusan Anda sesuai dengan kebutuhan desain dan efek yang ingin dicapai.

VH atau PX: Mana yang Lebih Fleksibel dalam Desain Web?

Unit ukuran pada saat mendesain website adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Biasanya, pengembang web menggunakan px (piksel) atau vh (viewport heigh) sebagai satuan ukuran. Namun, dari kedua satuan tersebut, mana yang lebih fleksibel dalam desain web?

  • PX (Piksel)
  • VH (Viewport Height)

Sebelum membahas perbedaan keduanya, mari kita lihat secara singkat apa itu px dan vh.

Px (piksel) adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur elemen di dalam browser. Px biasanya dipergunakan untuk mengukur ukuran tekstual, tinggi dan lebar elemen dalam piksel yang sangat presisi. Sedangkan vh adalah satuan ukuran yang digunakan untuk mengukur tinggi viewport secara proporsional.

Perbedaan VH dan PX

Penggunaan vh memastikan bahwa elemen website Anda responsif dan fleksibel ketika digunakan pada berbagai ukuran layar dengan resolusi yang berbeda. Sedangkan piksel (px) memberikan kontrol mendetail pada elemen-elemen design dan membuatnya tetap sama ketika diproyeksikan pada berbagai jenis peramban.

Perbedaan utama antara px dan vh adalah fleksibilitas, yaitu fleksibilitas dari elemen di dalam tata letak situs web. Px lebih cocok untuk mengontrol elemen yang sangat kecil seperti icon. Sedangkan satuan ukuran vh lebih unggul dalam hal fleksibilitas. Ini karena ukuran elemen bisa berubah sesuai dengan tinggi layar, membuatnya lebih responsif pada berbagai peramban dan ukuran layar.

Kelebihan Penggunaan VH

VH adalah satuan ukuran yang lebih spesifik dan responsif dalam mendesain website agar tetap menarik ketika diakses pada berbagai perangkat. Dalam hal ini, beberapa keuntungan penggunaan ukuran vh diantaranya adalah:

  • Responsif dan fleksibel: Penggunaan ukuran vh memungkinkan situs web Anda untuk menyesuaikan proporsi ke tinggi layar. Ini membuat tata letak situs web tetap rapi bahkan jika diakses pada perangkat dengan layar yang berbeda.
  • Mudah melakukan scaling: Ukuran vh berguna dalam memudahkan melakukan scaling pada elemen web, sehingga fungsionalitasnya tetap sama dengan desain yang diinginkan.
  • Desain website terlihat lebih natural: Ukuran vh dapat digunakan sebagai satuan ukuran untuk mengukur tinggi elemen website dengan cara menyesuaikan proporsi layar.

Kesimpulan

Dilihat dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan vh lebih fleksibel dan responsif dalam mendesain website. Namun, ada baiknya kita menggunakan kedua satuan ukuran ini dalam membuat tampilan website. Kita dapat menggabungkan satuan piksel dan viewport height sesuai dengan kebutuhan untuk pencapain situs web yang responsive dan terlihat rapi pada berbagai perangkat.

Perbedaan Ukuran VH dan PX dan Pengaruhnya pada Desain Responsif

Ketika mendesain sebuah website, penggunaan ukuran yang tepat sangat krusial. Ukuran yang salah, tidak hanya memengaruhi estetika desain secara keseluruhan, tapi juga kerap membuat desain tertentu kehilangan fungsinya. Dua ukuran yang sering digunakan dalam desain web adalah VH (viewport height) dan PX (pixel).

  • Viewport Height (VH): Ukuran VH mengacu pada persentase dari tinggi viewport (tinggi layar browser). Jadi, jika tinggi viewport adalah 1000px, 1 VH setara dengan 10px. Penggunaan VH pada desain responsif memudahkan desainer untuk membuat ukuran elemen yang dapat menyesuaikan diri dengan tinggi layar pengguna. Ukuran elemen yang dipetakan menggunakan VH akan mengikuti perubahan tinggi viewport seperti saat menggulung halaman atau saat mengubah orientasi layar.
  • Pixel (PX): Ukuran PX merupakan ukuran absolute, yang tidak bergantung pada ukuran viewport. Ukuran ini lebih cocok digunakan untuk elemen yang tidak berubah ukurannya, seperti elemen navigasi, gambar dan teks. Namun, ukuran ini tidak ideal untuk desain responsif karena elemen tersebut tidak akan secara proporsional menyesuaikan diri dengan layar pengguna yang berbeda.

Salah satu pengaruh paling jelas dari penggunaan ukuran yang tepat adalah bagaimana suatu desain merespons ukuran layar yang berbeda. Ketika sebuah desain tidak merespon dengan baik ke layar yang berbeda, mungkin akan mengakibatkan halaman yang terlihat tidak seimbang atau tidak dapat diakses dengan baik pada perangkat tertentu.

Sebagai alternatif penggunaan PX atau VH, desainer juga dapat menggunakan ukuran em atau rem. Ukuran yang universal ini mengambil referensi dari ukuran font yang dipakai pada halaman web, bukan dari ukuran viewport. Dengan demikian, ukuran em atau rem dapat membuat desain lebih dinamis dan responsif.

Ukuran Deskripsi
Viewport Height (VH) Ukuran yang bergantung pada tinggi viewport
Pixel (PX) Ukuran absolute yang tidak bergantung pada viewport
Em dan Rem Ukuran dinamis yang mengambil referensi dari ukuran font

Dalam menjalankan profesi sebagai desainer web, memahami perbedaan dan penggunaan yang tepat dari berbagai ukuran seperti VH, PX, em dan rem sangat penting. Dengan demikian, desain yang dihasilkan akan lebih responsif di berbagai perangkat dan menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan VH atau PX Pada Layout Web

Penggunaan unit pengukuran seperti VH dan PX pada layout web menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam proses desain website. Karena, pemilihan unit ini akan memberikan dampak besar pada tampilan website secara keseluruhan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari penggunaan VH atau PX pada layout web:

  • VH (Viewport Height)
  • Viewport Height atau disingkat sebagai VH merupakan unit pengukuran yang berdasarkan pada tinggi dari viewport (ukuran area tampilan) dari perangkat yang digunakan untuk mengakses website. Berikut adalah kelebihan dan kekurangannya:

  • Kelebihan VH :
    • Mudah dalam penggunaannya karena berdasarkan pada ukuran layar yang digunakan pengunjung.
    • Bisa digunakan untuk membuat layout yang responsive (menyesuaikan ukuran layar yang berbeda).
  • Kekurangan VH :
    • Bisa dipengaruhi oleh tinggi navbar atau browser header yang digunakan oleh pengunjung.
    • Kurang presisi dalam penggunaannya, karena ukuran tampilan bisa berbeda-beda bergantung pada perangkat yang digunakan.
  • PX (Pixel)
  • PX adalah unit ukuran yang paling umum digunakan dalam desain web. Ukuran PX dihitung berdasarkan pada pixel yang digunakan pada layar perangkat. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari penggunaan PX:

  • Kelebihan PX :
    • Lebih presisi karena ukuran tampilan tetap sama tidak bergantung pada perangkat yang digunakan.
    • Bisa digunakan untuk membuat ukuran yang pasti dan konsisten pada elemen website.
  • Kekurangan PX :
    • Sulit digunakan untuk membuat layout yang responsive karena ukuran tidak menyesuaikan ukuran layar yang berbeda.
    • Ketika website dibuka pada layar yang lebih kecil, beberapa elemen website bisa terpotong atau tidak terlihat sama sekali.

Contoh Perbandingan Penggunaan VH dan PX Pada Layout Web

Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai perbedaan kelebihan dan kekurangan penggunaan VH dan PX pada layout web, berikut adalah tabel perbandingannya:

Pengukuran Kelebihan Kekurangan
VH – Mudah dalam penggunaan
– Bisa digunakan untuk membuat layout yang responsive
– Dipengaruhi oleh tinggi navbar/browser header
– Kurang presisi dalam penggunaannya
PX – Lebih presisi
– Bisa digunakan untuk membuat ukuran yang pasti dan konsisten pada elemen website
– Sulit digunakan untuk membuat layout yang responsive
– Ketika website dibuka pada layar yang lebih kecil, beberapa elemen website bisa terpotong atau tidak terlihat sama sekali

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan VH atau PX pada layout web memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Oleh karena itu, pemilihan unit pengukuran yang tepat menjadi kunci dalam membuat layout web yang baik dan efektif dalam memenuhi kebutuhan penggunanya.

Konversi Ukuran VH ke PX atau Sebaliknya secara Manual dan Otomatis

Ukuran dalam web design sangatlah penting, ukuran yang dipakai tidak bisa asal-asalan demi menghasilkan tampilan website yang proporsional. Salah satu ukuran pada web design yang sering digunakan adalah viewport height (vh) dan piksel (px). Beda penggunaan dari kedua jenis ukuran ini membuat perlu adanya konversi kita yang perlu dilakukan sesuai kebutuhan design website yang kita buat. Hampir setiap Jenis ukuran digunakan pada berbagai aspek seperti mengatur tinggi dan lebar di CSS. Bagaimana cara melakukan konversi antara ukuran? Converting ukuran tidak perlu memakan waktu dan menyulitkan dalam membuat website. Ada beberapa cara untuk mengonversi px ke vh atau sebaliknya secara manual dan otomatis.

  • Konversi VH ke PX secara manual
    Jika kalian ingin menghitung berapa banyak pixel yang diperlukan untuk menampilkan 30% dari tinggi penjelajah kalian, misalnya. Cara ini cukup mudah: Tinggikan layar kalian kedalam pixel, lalu hitung 30% dari tinggi layar. Dengan bagian itu, kalian dapat mengubah VH ke PX.
  • Konversi PX ke VH secara manual
    Untuk menghitung presentase piksel dari layar kalian yang perlu dipakai dalam koding, tinggikan kembali layar kalian dalam pixel, jumlahkan jumlah pixel yang kalian perlu, dan hitung persentasenya dari layar. Dengan cara ini, kalian dapat mengonversi derajat VG ke piksel.
  • Konversi VH ke PX secara otomatis
    Ada berbagai tool online gratis dan berbayar yang dapat membantu kalian mengonversi ukuran vh ke px dan sebaliknya. Contoh alat online yang umum digunakan adalah “Viewport-percentage-lengths-to-px-converter” yang dapat mengubah ukuran user input yang asli dalam satuan persen viewport ke piksel.
  • Konversi PX ke VH secara otomatis
    Ada pula sejumlah tools atau plugins yang dapat membantu kalian mengonversi ukuran piksel ke ukuran VG secara otomatis, seperti “Pixel-to-Viewport” dan “Viewport-Resizer. Plugin ini digunakan di Chrome dan memungkinkan kalian untuk mengkonversi setiap ukuran piksel dalam coding ke ukuran viewport.

Sekarang dengan tools converter online Anda bisa mengonversi ukuran secara praktis di design website Anda. Sedangkan penggunaan tools browser-based dapat membantu kalian segera melihat tampilan web pada berbagai layar dengan resolusi yang berbeda. Dengan mengetahui bagaimana cara mengkonversi ukuran VH ke PX atau sebaliknya, kalian dapat membangun website yang responsif dan berkualitas, terlihat baik di semua perangkat yang digunakan oleh pengguna.

Ukuran Pilihan Tujuan
VH (Viewport Height) Merupakan unit ukuran yang digunakan untuk mengukur tinggi viewport/penampil
PX (Pixel) Satuan ukuran yang digunakan pada resolusi layar.

Setelah mengetahui perbedaan konversi ukuran px dan vh, kita bisa menggunakan cara konversi tersebut sesuai dengan kebutuhan pada design website kita.

Tips Penting dalam Memilih Ukuran VH atau PX pada Desain Web.

Saat memilih ukuran untuk elemen tertentu pada desain web, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah menggunakan ukuran VH atau PX. VH (Viewport Height) mengacu pada persentase tinggi dari tampilan saat ini, sementara PX (Pixel) mengacu pada ukuran piksel absolut.

Kedua ukuran itu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan dapat mempengaruhi tampilan keseluruhan desain web Anda dengan berbagai cara. Berikut ini beberapa tips penting untuk mempertimbangkan dalam memilih ukuran VH atau PX pada desain web:

  • Perhatikan responsivitas – Saat menggunakan VH, elemen yang diberi ukuran tersebut akan responsif terhadap perubahan ukuran tampilan. Namun, jika ukuran VH digunakan secara berlebihan, konten mungkin terlihat terlalu berantakan atau terlalu banyak ruang kosong pada tampilan yang lebih kecil. PX adalah ukuran absolut yang dapat membantu mengontrol tata letak secara lebih baik dan lebih menyeluruh.
  • Sesuaikan dengan ukuran layar – Jika Anda menggunakan ukuran PX, pastikan bahwa ukurannya sesuai dengan ukuran layar perangkat yang berbeda-beda. Anda mungkin perlu menggunakan media query untuk menyesuaikan ukuran elemen ketika dilihat dari perangkat yang berbeda. Selain itu, penggunaan ukuran VH juga bisa memerlukan penyesuaian pada tampilan layar yang lebih kecil.
  • Pertimbangkan desain keseluruhan – Keputusan dalam menggunakan ukuran VH atau PX tidak hanya tentang elemen tunggal tetapi juga tentang desain keseluruhan. Campuran dari kedua ukuran itu dapat membantu desain Anda terlihat lebih koheren dan terorganisir, terutama jika Anda memiliki elemen yang sangat besar maupun kecil di dalam desain.

Contoh ukuran VH vs PX

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ukuran VH sangat responsif terhadap perubahan ukuran tampilan, sedangkan ukuran PX cenderung lebih statis. Namun, ini bisa menjadi keuntungan bagi elemen yang membutuhkan ukuran tetap, seperti font. Berikut ini adalah contoh penggunaan kedua ukuran tersebut dalam tampilan header pada sebuah desain website:

Ukuran Nilai Deskripsi
VH 20vh Header akan memiliki ukuran 20% dari tinggi layar
PX 100px Header akan memiliki ukuran absolut 100 piksel

Dalam hal ini, penggunaan ukuran VH akan membantu header tetap responsif dan mengisi layar yang lebih besar, sementara ukuran PX akan membantu menentukan ukuran header secara akurat, membuat tampilan yang konsisten pada berbagai layar.

Terima Kasih Telah Membaca!

Nah, itulah perbedaan antara VH dan PX yang harus kamu ketahui sebagai desainer grafis. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai kedua satuan tersebut. Jangan lupa untuk selalu berlatih dalam membuat desain yang semakin baik dan tentunya, lebih profesional. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya dan terima kasih sudah membaca!