Intel Membangun Superkomputer Kecerdasan Buatan Besar: Xeon Bertemu Gaudi2

Pada hari Selasa, Intel mengumumkan salah satu implementasi terbesar di dunia dari akselerator Gaudi2 untuk beban kerja kecerdasan buatan (AI). Superkomputer ini, yang dibangun berkolaborasi dengan Dell, akan digunakan oleh Stability AI untuk aplikasi AI generatifnya.

Ditenagai oleh prosesor Intel Xeon Scalable terbaru, superkomputer ini dapat menjalankan hingga 4.000 akselerator Intel Habana Gaudi2. Dengan kinerja yang luar biasa, superkomputer ini memiliki potensi untuk memberikan 7-8 FP16 ExaFLOPS kinerja AI.

Intel Xeon Meets Gaudi2

Meskipun Intel dan Dell belum mengungkapkan apakah mereka akan terus bekerja sama untuk superkomputer AI di masa depan, ini adalah langkah penting bagi Intel karena salah satu pemasok server terbesar di dunia, Dell, memiliki mesin PowerEdge dengan prosesor Xeon Scalable dan akselerator Habana Gaudi2 yang dikembangkan khusus untuk beban kerja AI.

Kekuatan Superkomputer Intel: Xeon dan Gaudi2

Superkomputer terbaru dari Intel adalah pencapaian besar dalam dunia kecerdasan buatan. Ditenagai oleh prosesor Intel Xeon Scalable terbaru, mesin ini memiliki potensi untuk memberikan hingga 7-8 FP16 ExaFLOPS kinerja AI.

Ini merupakan salah satu dari sedikit implementasi besar Gaudi2 yang telah ada. Gaudi2 adalah akselerator AI yang mampu bersaing dengan Nvidia H100 dalam beberapa aplikasi tertentu. Keberhasilan superkomputer ini membuktikan bahwa Intel semakin serius dalam bersaing di pasar AI.

Keunggulan utama dari mesin ini adalah kemampuannya untuk menangani pelatihan dalam skala besar serta inferensi pada tingkat dasar. Ini sangat penting karena banyak aplikasi AI memerlukan kedua aspek ini. Mesin ini akan membuka peluang baru dalam pengembangan AI, dan kami sangat menantikan untuk melihat bagaimana perusahaan lain akan mengadopsi teknologi ini di masa depan.

Kerja Sama Intel-Dell: Menjadikan Xeon dan Gaudi2 sebagai Standar Industri

Kerja sama antara Intel dan Dell dalam membangun superkomputer ini adalah langkah penting dalam mengkonsolidasikan Xeon dan Gaudi2 sebagai standar industri untuk beban kerja AI. Dell adalah salah satu pemasok server terbesar di dunia, dan kehadiran mesin PowerEdge mereka yang menggunakan prosesor Xeon Scalable dan akselerator Gaudi2 akan membantu meningkatkan adopsi teknologi ini di seluruh dunia. Ini juga menciptakan kemitraan yang berpotensi kuat dalam pengembangan teknologi AI di masa depan.

Selain itu, Alibaba Cloud juga telah mengumumkan bahwa generasi keempat prosesor Xeon dapat mencapai kecepatan inferensi 3x lebih cepat dalam program DashScope mereka ketika digunakan dengan akselerator Intel AMX dan berbagai optimasi perangkat lunak. Ini adalah bukti tambahan bahwa Xeon dan akselerator Intel semakin menjadi pilihan utama dalam pengembangan AI dan komputasi berkinerja tinggi.

Masa Depan Gaudi2 dan Tantangan dalam Implementasi AI Berbasis Intel

Meskipun Intel telah berhasil membangun salah satu superkomputer AI terbesar dengan Gaudi2, tantangan besar yang dihadapi adalah meningkatkan adopsi teknologi ini oleh perusahaan lain. Saat ini, Nvidia masih mendominasi pasar akselerator AI, dan Intel perlu terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk bersaing dengan keras.

Dengan Stability AI menjadi salah satu pelanggan pertama yang bekerja dengan Gaudi2, akan sangat menarik untuk melihat apakah perusahaan lain juga akan memberikan kesempatan pada teknologi ini. Kemajuan dalam AI sangat penting dalam berbagai bidang, mulai dari penelitian medis hingga pengembangan otomotif, dan superkomputer seperti ini akan memainkan peran sentral dalam memajukan teknologi ini.

Dengan demikian, superkomputer Intel yang ditenagai oleh prosesor Xeon dan akselerator Gaudi2 adalah langkah penting dalam evolusi teknologi AI. Ini adalah bukti komitmen Intel untuk bersaing di pasar yang semakin penting ini.

Diharapkan bahwa kerja sama Intel-Dell dan adopsi teknologi ini oleh perusahaan lain akan membawa kita ke era AI yang lebih canggih dan bermanfaat. Kami sangat menantikan perkembangan selanjutnya dalam dunia kecerdasan buatan.