Microsoft Kembangkan Aplikasi Identifikasi Hak Cipta Video Mirip YouTube

Microsoft dikabarkan tengah mengembangkan sebuah aplikasi serupa YouTube yang dapat mengidentifikasi materi video berhak cipta.

Dalam paten terbaru yang diajukan, perusahaan teknologi ini menggambarkan produk yang dapat digunakan pengguna, mirip dengan Shazam, untuk mengenali video yang mengandung materi berhak cipta.

Microsoft Building 3

Deskripsi Aplikasi dan Cara Kerjanya

Dalam paten yang diajukan, Microsoft menjelaskan bahwa mereka sedang mengerjakan aplikasi yang dapat bekerja seperti YouTube’s Copyright Match Tool. Aplikasi ini dirancang untuk secara otomatis mendeteksi penggunaan tidak sah dari konten video berhak cipta.

Pengguna dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini dengan cara mengirimkan “video target” dan “video referensi.” Selanjutnya, alat ini membandingkan kedua video tersebut, memeriksa apakah video target:

  • Mengandung materi berhak cipta tanpa izin.
  • Digunakan tanpa otorisasi dari pemilik hak cipta.

Meskipun demikian, tampaknya pengguna tidak perlu memiliki kedua video tersebut untuk aplikasi berfungsi. Dalam situasi tertentu, aplikasi akan bekerja dengan informasi yang dimilikinya versus basis data yang sudah ada. Seperti yang dijelaskan dalam paten:

“Video target dan/atau video referensi dapat dipilih oleh pengguna, atau secara programatik. Sebagai contoh tertentu, video target dipilih oleh pengguna dan video referensi dipilih secara programatik.”

Aplikasi ini diperkirakan akan bergantung pada mesin pencari seperti Google, Bing, dan mesin pencari lainnya untuk membuat basis data eksisting dari video.

Penggunaan Potensial dan Kemungkinan Integrasi

Meskipun belum jelas bagaimana Microsoft berencana menggunakan alat ini, ada kemungkinan besar bahwa itu dapat menjadi aplikasi mandiri atau diintegrasikan ke dalam produk Microsoft lainnya. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa ini bisa menjadi plugin untuk Microsoft Copilot di masa depan. Namun, seperti paten lainnya, tidak ada jaminan bahwa alat ini akan menjadi tersedia untuk publik.

Penggunaan potensial dari aplikasi ini dapat memberikan solusi bagi para pembuat konten dan perusahaan penyiaran untuk menemukan dan mengatasi materi yang tidak sah dengan lebih efisien. Jika diintegrasikan dengan produk Microsoft lainnya, ini dapat menjadi langkah besar dalam meningkatkan perlindungan hak cipta di dunia digital.

Keterbatasan dan Tantangan

Meskipun aplikasi ini menjanjikan dalam melindungi hak cipta, masih ada beberapa keterbatasan dan tantangan yang mungkin dihadapi. Salah satunya adalah bagaimana aplikasi ini akan mengatasi situasi di mana video target atau video referensi tidak tersedia. Selain itu, peran mesin pencari dalam pembentukan basis data juga bisa menimbulkan pertanyaan tentang keakuratan dan kelengkapan informasi.

Adapun nasib aplikasi ini, belum ada kepastian apakah Microsoft akan merilisnya untuk publik atau menggunakan teknologinya di dalam produk-produk mereka. Seiring dengan berkembangnya teknologi, isu hak cipta di era digital semakin kompleks, dan alat seperti ini dapat menjadi langkah positif menuju perlindungan hak cipta yang lebih baik.

Kesimpulan:
Inovasi seperti aplikasi identifikasi hak cipta video yang sedang dikembangkan oleh Microsoft membuka peluang baru dalam mengatasi tantangan hak cipta di era digital. Meskipun masih dalam tahap pengembangan dan belum jelas bagaimana akan diimplementasikan, keberadaan alat semacam ini menunjukkan keseriusan industri teknologi dalam menciptakan solusi untuk melindungi hak cipta para kreator konten. Kita dapat menantikan perkembangan lebih lanjut dalam menghadapi isu kompleks ini di masa depan.