Pembatasan Penggunaan Alat Kecerdasan Buatan di Apple

Perusahaan teknologi besar seperti Apple, Microsoft, dan Samsung berpacu untuk membangun alat kecerdasan buatan (AI) generatif. Namun, dalam upaya untuk mencegah data sensitif mereka jatuh ke tangan pesaing, Apple membatasi penggunaan internal alat seperti OpenAI’s ChatGPT dan GitHub Copilot milik Microsoft.

Menurut laporan The Wall Street Journal, Apple khawatir bahwa data rahasia mereka akan jatuh ke tangan pengembang yang melatih model pada data pengguna. Khususnya, OpenAI baru saja meluncurkan aplikasi ChatGPT resmi di iOS pada Kamis kemarin. Namun, Bloomberg melaporkan bahwa chatbot ini telah masuk dalam daftar perangkat lunak yang dibatasi penggunaannya di Apple selama berbulan-bulan.

apple

Tidak hanya Apple, Samsung juga telah melarang karyawannya menggunakan alat generatif AI seperti ChatGPT setelah tiga insiden terpisah terjadi yang melibatkan pengiriman data properti perusahaan ke chatbot tersebut.

Beberapa organisasi lain, termasuk bank seperti Bank of America, Citi, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Wells Fargo, JPMorgan, Walmart, dan raksasa telekomunikasi Verizon juga telah membatasi staf mereka dari mengakses ChatGPT.

Apple sedang mengembangkan model AI generatif mereka sendiri, meskipun laporan tersebut tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai penggunaannya. Lowongan pekerjaan terbaru menunjukkan bahwa Apple sedang mencari bakat AI generatif.

Pada bulan Maret, The New York Times melaporkan bahwa beberapa tim di Apple, termasuk yang bekerja pada Siri, sedang bereksperimen dengan AI yang dapat menghasilkan bahasa.

Apple sebelumnya telah mencoba menggunakan generative AI sendiri ketika merilis narasi buku yang ditenagai oleh AI pada Januari lalu. Mengingat AI adalah tema inti dari konferensi pengembang Google I/O yang baru saja berakhir, semua mata akan tertuju pada Apple untuk mengumumkan sesuatu yang berkaitan dengan AI selama Konferensi Pengembang Dunia (WWDC) yang akan datang bulan depan.

Pembatasan penggunaan alat kecerdasan buatan di Apple memunculkan beberapa pertanyaan, di antaranya adalah apakah Apple akan rugi karena membatasi penggunaan alat ini? Apakah Apple hanya akan mempercayai AI generatif buatan mereka sendiri? Dan bagaimana Apple bisa memastikan kerahasiaan data pengguna mereka untuk mencegahnya jatuh ke tangan pesaing?

Pertama, pembatasan penggunaan alat kecerdasan buatan di Apple mungkin akan meningkatkan keuntungan perusahaan jika mereka berhasil menghasilkan AI generatif yang hebat. Namun, jika Apple gagal dalam membuat AI generatif yang sebaik atau bahkan lebih baik dari pesaing mereka, maka pembatasan ini dapat membahayakan posisi perusahaan mereka di pasar.

Kedua, dengan membangun AI generatif mereka sendiri, Apple dapat menghilangkan kekhawatiran mengenai kerahasiaan data pengguna mereka. Namun, ini akan membutuhkan investasi besar dalam riset dan pengembangan AI yang mungkin tidak dapat diselesaikan dengan cepat.

Terakhir, untuk memastikan kerahasiaan data pengguna mereka, Apple harus mengambil tindakan keamanan yang tepat dan memperketat pengawasan terhadap karyawan mereka untuk menghindari pelanggaran yang tidak disengaja atau disengaja.

Pembatasan penggunaan alat kecerdasan buatan di Apple menunjukkan betapa pentingnya privasi data pengguna di era digital saat ini. Semua perusahaan harus mempertimbangkan keamanan dan kerahasiaan data pengguna mereka dengan serius untuk membangun kepercayaan dan menjaga kepercayaan pelanggan.