Samsung Melarang Penggunaan ChatGPT Setelah Engineer Menggunakannya untuk Memperbaiki Kode Proprietary

Samsung mengumumkan bahwa mereka akan melarang ChatGPT dan alat generative AI lainnya pada perangkat perusahaan setelah setidaknya tiga karyawan menggunakan alat tersebut untuk mengatasi masalah pada kode proprietary dan merangkum catatan rapat internal.

Dalam memo yang dikirimkan pada hari Senin, perusahaan yang berbasis di Korea Selatan ini memberitahu staf tentang keputusannya untuk “sementara membatasi penggunaan generative AI,” seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg. Selain ChatGPT, keputusan ini juga dapat mencakup chatbot pesaing seperti Google Bard dan Microsoft Bing AI.

chatGPT

“Minat terhadap platform generative AI seperti ChatGPT telah meningkat secara internal dan eksternal,” kata Samsung. “Meskipun minat ini difokuskan pada kegunaan dan efisiensi platform-platform tersebut, ada juga kekhawatiran yang semakin meningkat tentang risiko keamanan yang ditimbulkan oleh generative AI.”

Para eksekutif Samsung khawatir ChatGPT akan menyimpan data internal dan tidak memberi opsi untuk menghapusnya sebelum chatbot AI mengeluarkannya sebagai tanggapan kepada pengguna di seluruh dunia, kata memo tersebut. Karyawan yang terus menggunakan ChatGPT akan menghadapi “tindakan disiplin hingga dan termasuk pemutusan hubungan kerja,” kata Samsung.

Sementara itu, Samsung mengatakan bahwa mereka sedang membuat alat internal untuk menggantikan penggunaan ChatGPT, seperti terjemahan, merangkum catatan, dan memperbaiki kode yang bermasalah. Reuters melaporkan bahwa mode “incognito” baru yang ditambahkan oleh OpenAI minggu lalu, jelas tidak cukup.

“HQ sedang meninjau langkah-langkah keamanan untuk menciptakan lingkungan yang aman untuk menggunakan generative AI guna meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan,” kata memo tersebut.

Perusahaan besar lainnya telah melarang atau membatasi penggunaan ChatGPT. Pada bulan Maret, para eksekutif di divisi rekayasa perangkat lunak Walmart mengeluarkan peringatan ChatGPT bersama dengan seperangkat pedoman penggunaan internal, seperti yang dilaporkan oleh US Sun. Verizon dan bank-bank besar seperti JP Morgan juga telah melakukannya, menurut The Wall Street Journal.

ChatGPT telah menarik jutaan pengguna, dengan minat khusus dari insinyur perangkat lunak yang menggunakannya untuk menulis program sederhana dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah pada kode. Pengguna yang cerdas bahkan menemukan cara untuk menggunakannya untuk membuat seluruh situs web.

Mengenali basis pengguna yang besar ini, Google baru-baru ini memperbarui Bard dengan kemampuan untuk memprogram dalam lebih dari 20 bahasa.

Tantangan Keamanan

Keamanan menjadi tantangan besar dalam mengadopsi teknologi generative AI ini. Hal ini disebabkan karena potensi untuk menghasilkan data yang sensitif. Hal ini yang menjadi salah satu alasan kenapa perusahaan seperti Samsung melarang penggunaan ChatGPT. Pada dasarnya, adopsi teknologi generative AI membutuhkan proses evaluasi yang ketat sebelum digunakan atau diadopsi dalam lingkungan bisnis.

Dampak pada Produktivitas dan Efisiensi Karyawan

Keputusan Samsung untuk melarang penggunaan ChatGPT dapat berdampak pada produktivitas dan efisiensi karyawan. ChatGPT dan alat generative AI lainnya dapat membantu karyawan dalam berbagai tugas, seperti menterjemahkan dokumen dan merangkum catatan rapat. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk mencari pengganti yang sepadan dengan ChatGPT agar dapat mempertahankan produktivitas dan efisiensi karyawan.

Kemajuan Teknologi Generative AI

Meskipun banyak perusahaan yang membatasi penggunaan ChatGPT, teknologi generative AI terus berkembang. Google, misalnya, telah memperbarui Bard dengan kemampuan untuk memprogram dalam lebih dari 20 bahasa. Kemajuan seperti ini menunjukkan bahwa teknologi generative AI memiliki potensi besar untuk membantu perusahaan memperbaiki produktivitas dan efisiensi mereka. Namun, tantangan keamanan yang ada harus diatasi sebelum teknologi ini dapat benar-benar diterapkan.

Kesimpulannya, teknologi generative AI memiliki potensi besar untuk membantu perusahaan meningkatkan produktivitas dan efisiensi mereka, namun tantangan keamanan yang muncul harus diatasi terlebih dahulu sebelum penggunaannya dapat disahkan dalam lingkungan bisnis. Perusahaan harus mencari alternatif pengganti yang sepadan dengan ChatGPT agar karyawan tetap produktif dan efisien.