Huawei Kucurkan Investasi dalam Bisnis Mobil Cerdas, IAS, Senilai Rp 250 Triliun

Dalam langkah strategis yang mengejutkan, Huawei, raksasa teknologi asal China, mengumumkan pemisahan bisnis otomotif cerdasnya, Intelligent Automotive Solution (IAS). Setelah beroperasi selama empat tahun, unit bisnis IAS ini telah menarik minat serius dari investor, dengan penilaian bisnis yang mencapai Rp 250 miliar triliun.

Keputusan ini menandai langkah besar Huawei dalam menghadapi dinamika pasar yang semakin kompleks di industri mobil cerdas.

Huawei Smart Car Perview

Investasi dan Penilaian Tinggi

Huawei, yang awalnya memiliki harapan tinggi untuk menggerakkan pertumbuhan baru melalui unit mobil cerdasnya, berusaha mengatasi tantangan dalam mengembangkan sektor ini. Meskipun telah menginvestasikan total €3 miliar dan memiliki tim R&D khusus sebanyak 7.000 karyawan, unit ini hanya melaporkan pendapatan sebesar RMB 1 miliar pada paruh pertama tahun 2023.

Namun, minat serius dari investor, termasuk Changan Auto, mengevaluasi nilai bisnis ini hingga Rp 250 triliun, menunjukkan potensi besar di balik keputusan strategis Huawei ini.

Perubahan Model Bisnis

Keputusan Huawei untuk memisahkan bisnis mobil cerdas merupakan perubahan signifikan dari model bisnisnya yang biasanya melibatkan pendiri Ren Zhengfei dan karyawan sebagai pemegang saham utama.

Meskipun Huawei akan tetap menjadi pemegang saham terbesar dengan 40% hingga 50% dalam dua hingga tiga tahun ke depan, keputusan ini mencerminkan kesiapan Huawei untuk beradaptasi dengan pasar yang terus berkembang.

Langkah Strategis ke Depan

Dalam upaya untuk menghadapi dinamika pasar yang kompleks, Huawei telah merinci bahwa perusahaan baru ini akan terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk penelitian dan pengembangan, produksi, penjualan, dan layanan sistem otomotif cerdas serta solusi komponen.

Selain itu, potensi pemindahan markas baru ke Chongqing, kota yang dikenal dengan industri otomotifnya, menjadi langkah strategis yang sejalan dengan tujuan jangka panjang Huawei. Langkah ini diharapkan memfasilitasi rencana perusahaan untuk mencatatkan unit mobil cerdas ini, yang akan semakin memperkuat posisinya di pasar.

Kesimpulan:
Meskipun spesifik dari kesepakatan ini masih menunggu persetujuan regulator, langkah Huawei untuk fokus pada mobilitas cerdas menawarkan pandangan yang menarik terkait evolusi perusahaan ini.

Dengan mengambil langkah-langkah strategis ini, Huawei berusaha mengumpulkan modal untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut, sambil tetap mempertahankan kehadiran yang substansial di pasar mobil cerdas yang berkembang pesat.

Dengan minat kuat dari pemain utama industri otomotif dan keputusan untuk mempertahankan kepemilikan yang signifikan, Huawei masih berada di jalur untuk menjadi pemain kunci di industri mobil cerdas yang terus berkembang.